Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan) Diterima Oleh Nabi Muhammad atau Malaikat Jibril?




[QS 97:1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.

Dalam ayat diatas kalimat “Al Qur’an” dalam tanda kurung. Penerjemah mengartikan yang diturunkan sebagai Al-Quran. Jika yang diturunkan adalah Al-Quran, maka ada beberapa pertanyaan :
  1. Apakah seluruh ayat?. Apakah seluruh ayat Al-Quran diturunkan pada malam hari?.
  2. Jika yang diturunkan pada malam kemuliaan adalah Al-Quran,  bukankah Al Quran diturunkan selama hampir 22 tahun lebih?. Sedangkan ayat diatas dikatakan sekitar 1 malam.
Jika ayat diatas merupakan Al Quran satu buku, maka malam kemuliaan yang dimaksud tentu diturunkan untuk Malaikat Jibril. Dalam artian, Allah memberikan Al-Quran seutuhnya pada Jibril lalu Jibril pada malam kemuliaan dan memberikan setahap demi setahap pada nabi Muhammad selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Jika ayat diatas mengacu pada ayat Al-Quran yang pertama kali diterima nabi Muhammad di Gua Hira, berarti yang diturunkan pada malam kemuliaan bukanlah 1 buku Al-Quran, tetapi 5 ayat pertama surah Al-Alaq. Jika ini yang dimaksud berarti malam kemuliaan diturunkan kepada nabi Muhammad.

Dari penjelasan diatas, maka lebih baik jika dikatakan malam kemuliaan yang dimaksud adalah malam ketika malaikat Jibril menerima Al-Quran dalam 1 paket. Bukannya malam saat nabi Muhammad menerima ayat pertama Al-Quran.

[QS 97:4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Jadi sebenarnya kapan malam kemuliaan itu hadir tidak ada seorang pun manusia yang tahu kecuali Allah dan para Malaikat.


Karena banyak muslim yang memahami Malam lailatul Qadr sebagai malam saat ayat pertama Al Qur’an turun, mereka sering menjadikan malam ke 21 bulan Ramadhan sebagai malam yang dipercayai akan datangnya malam lailatul Qadr. Lalu apa yang dicari?. Apakah berharap dapat wahyu?. Bukankah wahyu setelah Al-Quran tidak akan ada lagi!.  Lagian bukankah tak ada yang tahu kapan malam kemuliaan itu selain Allah dan para malaikat?. Bukankah secara waktu, malam kemuliaan tidak akan terulang kembali?.  Kita hanya bisa memperingati!.

Hanya Allah yang tahu!