Memahami Arsy Allah

Ada sebuah pertanyaan mendasar. Apa yang mula-mula?. Jawabnya adalah Allah. Lantas siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya?. Jawabnya adalah Allah. Lantas dari apa semua itu diciptakan?. Pasti kita akan menjawab dari Allah. Nah dari paham inilah ada beberapa manusia yang berpaham bahwa jiwa manusia itu bagian kecil dari jiwa Allah. Dan jiwa manusia setelah mati akan kembali berkumpul lagi dalam jiwa Allah. Apa benar?.
 
QS 112:4 “Tak ada yang setara dan serupa dengan Allah”

Ayat diatas menegaskan bahwa tak ada yang setara atau serupa dengan Allah meski sekecil atom. Jadi kita bukanlah bagian dari Tuhan. Lalu kalau begitu dari apa alam semesta dan seluruh isinya diciptakan?. Jawabnya dari Firman. Lantas apa Firman itu?. Jujur mungkin hanya Allah yang tahu substansi Firman itu apa. Firman bisa dipahami sebagai yang menghubungkan Allah dengan ciptaan-NYA.

  1. YANG SATU (THE ONE AND ONLY) = ALLAH
  2. YANG DUA (SEBAB & AKIBAT) = FIRMAN (ARSY)
  3. YANG TIGA (INTEGRASI SEBAB & AKIBAT) =  AWAL ALAM SEMESTA & CIPTAAN LAINNYA



Dari keterangan diatas kita bisa memahami bahwa yang mula-mula adalah Allah dan Firman. Allah adalah sifat inti yang memiliki 2 kutub positif (+) dan negatif (-) sebagai sitem sebab akibat (Firman). Lalu apakah Firman bagian dari Allah?. Berdasarkan dari penjelasan diatas tentu tidak. 

Adalah hal yang diluar logika manusia memang. Bagaimana Allah menciptakan Firman tetapi Firman bukan bagian dari Diri-NYA. Dan segala sesuatu di alam semesta merupakan bagian dari Firman. Tentang ini hanya Allah yang tahu bagaimana cara dan penjelasannya.

Bagaimana dengan Arsy. Arsy pada umumnya dipahami sebagai “singgasana, tahta atau kekuasaan”. Arti yang lebih tepat adalah sebagai kekuasaan. Arsy adalah “Firman”. Firman Allah sangat luas, ada yang sudah digunakan dan ada yang masih tersimpan disisi-NYA. Firman Allah yang sudah digunakan antara lain untuk menciptakan alam semesta.

[QS 7:54] Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘ARSY. …….

Di ayat ini kita bisa Memahami bahwa langit dan bumi diciptakan oleh Allah. Setelah menciptakan langit dan bumi mengapa Allah lalu bersemayam diatas Arsy?. Bagaimana kita memahami kalimat “di atas Arsy” sedangkan bagi Allah tidak ada batas atas dan bawah. Dari sini Arsy dipahami sebagai “Kekuasaan yang adalah Firman”. 


Allah setelah menciptakan langit dan bumi lalu bersemayam di atas Arsy mengandung indikasi belum semua Firman (Arsy) digunakan oleh Allah. Ibarat Arsy itu 100%, maka yang dipakai untuk mencipta langit dan bumi mungkin baru 0,5 %.

[QS 69:17] Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘ARSY Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
[QS 40:7] (Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy ………..

Jika Arsy dimaknai sebagai singgasana atau tahta Allah, lantas apakah Allah perlu dipikul oleh para Malaikat?. Bukankah Allah Maha Besar dan Maha Kuasa atas diri-NYA?. Jadi Arsy bukanlah singgasana atau tahta tetapi adalah “Kekuasaan atau Firman”.

Lantas apa makna dari “Malaikat memikul/menjunjung Arsy?”. Perlu kita ketahui bahwa Malaikatlah yang selama ini bertugas menyampaikan (membawa) Firman Allah. Termasuk ketika kiamat terjadi. Maka ketika kiamat terjadi Allah menyampaikan Firman-NYA (Arsy) yang Maha Besar,dimana dengan Firman ini alam semesta hancur, dan dengan Firman ini pula digelar hari kebangkitan dan bumi serta langit diganti dengan yang baru (QS 14:48) sebagai padang Mahsyar tempat penghisaban atas pahala dan dosa. Sehingga tidak akan kuat jika hanya dipikul satu malaikat saja (seperti ketika Jibril membawa Firman Al Quran), tetapi 8 Malaikat.

“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya” [QS. 11 : 7].
(QS 21:30) …..Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup……

Arsy diatas air bisa dipahami bahwa Arsy sebagai bentuk kekuasaan (Firman) Allah di atas semua makhluk hidup (terbuat dari air). Bahwa semua makluk hidup tunduk pada hukum alam (hukum Allah). Dimana hukum Allah tidak lepas dari Firman (Arsy)-NYA.