Memahami Kata ganti "KAMI" di Al-Quran


Memang benar bahwa untuk memahami dan menghayati suatu bahasa kita seharusnya belajar tatabahasa yang kita maksud. Karena terkadang bahasa asli jika diterjemahkan ke bahasa lain bisa menimbulkan arti yang berbeda. Misalnya tentang kata "KAMI". Kata "Kami" bisa berarti jamak atau tunggal tergantung konteks. Begitu juga saat Tuhan menggunakan kata "KAMI".

Tuhan dalam bahasa Ibrani biasa disebut "ELOHIM" dimana merupakan bentuk jamak (ELOH + IM). Namun kata ini bermakna tunggal dilihat dari konstruksi kalimat, kata kerja yang digunakan maupun kata-kata lain yang berhubungan dengan kata itu. Sesuatu yang dianggap besar dan mulia biasanya juga ditulis dalam bentuk jamak, misalnya Surga ditulis SYAMAYIM, Tuhan ditulis ELOHIM, dll.

Kejadian 1:1

LAI TB, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. KJV, In the beginning God created the heaven and the earth.

Hebrew,
בְּרֵאשִׁית בָּרָא אֱלֹהִים אֵת הַשָּׁמַיִם וְאֵת הָאָרֶץ׃Translit., interlinear, BERE'SYIT {pada mulanya} BARA' {Dia menciptakan} 'ELOHIM {Allah} 'ET HASYAMAYIM {langit itu} VE'ET {dan} HA'ARETS {bumi itu} 

אלהים - 'ELOHIM, 'alef - lamed - he' - yod – mem, adalah kata benda jamak maskulin bermakna Allah, ilah-ilah, dewa, hakim-hakim, dan malaikat-malaikat.

Yunus 4:6

LAI TB, Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.KJV, And the LORD God prepared a gourd, and made it to come up over Jonah, that it might be a shadow over his head, to deliver him from his grief. So Jonah was exceeding glad of the gourd. 

Hebrew,
וַיְמַן יְהוָה־אֱלֹהִים קִיקָיֹון וַיַּעַל ׀ מֵעַל לְיֹונָה לִהְיֹות צֵל עַל־רֹאשֹׁו לְהַצִּיל לֹו מֵרָעָתֹו וַיִּשְׂמַח יֹונָה עַל־הַקִּיקָיֹון שִׂמְחָה גְדֹולָה׃
Translit., VAYMAN YEHOVAH-'ELOHIM QIQAYON VAYA'AL ME'AL LEYONAH LIHYOT TSEL 'AL-RO'SYO LEHATSIL LO MERA'ATO VAYISMAKH YONAH 'AL HAQIQAYON SIMKHAH GEDOLAH

Jika kata אלהים - 'ELOHIM digunakan sebagai tujuan generik (asal-usul), kata itu menyatakan dalam Alkitab bahwa Allah adalah Sang Pencipta

1 Samuel 5:7

LAI TB, Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, 'allah' kita."KJV, And when the men of Ashdod saw that it was so, they said, The ark of the God of Israel shall not abide with us: for his hand is sore upon us, and upon Dagon our god. 

Hebrew,
וַיִּרְאוּ אַנְשֵׁי־אַשְׁדֹּוד כִּי־כֵן וְאָמְרוּ לֹא־יֵשֵׁב אֲרֹון אֱלֹהֵי יִשְׂרָאֵל עִמָּנוּ כִּי־קָשְׁתָה יָדֹו עָלֵינוּ וְעַל דָּגֹון אֱלֹהֵינוּ׃
Translit., VAYIR'U 'ANSYEY-'ASYDOD KI-KHEN VE'AMRU LO'-YESYEV 'ARON 'ELOHEY YISRA'EL 'IMANU KI-QASYTAH YADO 'ALEYNU VE'AL DAGON 'ELOHEYNU

Dalam ayat-ayat lain, kata אלהים - 'ELOHIM merujuk kepada dewa-dewa bangsa kafir, misalnya Baal.

Bagaimana dengan kata "KAMI" di Al-Quran?. Seperti halnya ELOHIM atau SYAMAYIM, Tuhan di Al-Quran juga menggunakan kata ganti KAMI untuk merujuk kebesaran. Di ayat lain kata "KAMI" juga bisa berarti gabungan dimana tidak merujuk pada Tuhan saja.

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan kamilah yang akan menjaganya" QS.AL Hijr -(15):9

Di ayat ini Kami berarti Allah beserta Malaikat dan orang-orang yang beriman. Dimana Al-Quran dari Allah, kemudian dibawa oleh Malaikat kemudian diturunkan kepada nabi dan disebarkan ke seluruh manusia beriman, dan terjaga sampai sekarang.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.QS. AL-Hijr-(15):26-27

Di ayat ini Kami mengacu ke Allah semata. Kata Kami sebagai lambang "Ke-AKU-an yang besar" bahwa hanya Allah semata yang bisa melakukannya.

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". QS. Ali-imron (3) : 53

Di ayat ini kata "kami" mengacu ke Makhluk Allah.

Kesimpulan :

Arti kata "KAMI" di dalam suatu Kitab Suci tergantung dengan konteks yang dihadapi, dan juga tergantung tatabahasanya juga. Jadi kata "KAMI" bisa dipahami dari banyak sisi.