Injil Ternyata Tidak Ada? (Asal Usul Nama Injil)

INJIL ADA DI DALAM BIBLE
TAPI BIBLE BUKANLAH INJIL

Jika kita membaca kebelakang, yaitu sejarah Yesus, sebenarnya apa yang kita baca sekarang di Alkitab sebagian merupakan penambahan. Misalnya penyebutan "Nazareth", kata ini belum ada ketika Yesus lahir. Kata Nazareth baru ada setelah abad 2 M. Demikian pula dengan "Injil". Pada saat Yesus masih hidup apa yang diajarkannya yang sekarang disebut Al-Kitab tidak bernama Injil. Kata Injil baru ada setelah periode Yunani.

Dari sini kita bisa memahami bahwa Apa yang disebutkan di dalam Al-Quran tentang kata Nashara atau  Injil merupakan penyebutan dari sudut pandang Kristen awal. Perlu kita ketahui Al-Quran turun sekitar abad 6 M, nah untuk menceritakan periode awal Yesus, Al-Quran menggunakan bahasa yang dipahami oleh pengikut Kristen awal mula. Mengapa?. Karena Al-Quran diturunkan untuk pemeluk Kristen juga saat itu yang mana mereka (Kristen) lebih familiar dengan kata "Eungelion - Injil".  Itulah mengapa Al-Quran tidak memakai kata Bible atau Gospel , karena kata Bible atau Gospel baru ada pada abad pertengahan (kemungkinan setelah terserap dalam bahasa Inggris).

Euangelion (neut. sing.) is rarely found in the sense of "good tidings" outside of early Christian literature. As used by Homer it referred not to the message but to the reward given to the messenger (e.g., Odyssey xiv. 152). In Attic Greek it always occurred in the plural and generally referred to sacrifices or thank offerings made in behalf of good tidings. Even in the LXX euangelion is found for sure but once (II Kings 4:10: Eng. versions, II Sam.) and there it has the classical meaning of a reward given for good tidings. (In II Kings 18:22, 25, euangelion should undoubtedly be taken as fem. sing. in harmony with vss. 20 and 27 where this form is certain.) Euangelion in the sense of the good news itself belongs to a later period. Outside of Christian literature the neuter singular first appears with this meaning in a papyrus letter from an Egyptian official of the third century A.D. In the plural it is found in a calendar inscription from Priene about 9 B.C. It is not until the writings of the apostolic fathers (e.g., Didache 8:2; II Clement 8:5) that we sense a transition to the later Christian usage of euangelion as referring to a book which sets forth the life and teaching of Jesus (Justin, Apology i. 66).
 
Injil berasal dari bahasa Yunani "Eungelion" yang berarti "KABAR BAIK". Kata ini (Eungelion) diluar literatur Kristen yang secara bentuk tunggal netral pertama kali muncul dalam surat papirus dari seorang pejabat Mesir abad ketiga Masehi. Dalam bentuk jamak ditemukan dalam kalender prasasti dari Priene sekitar 9 SM. Hal ini tidak sampai tulisan-tulisan para rasul (misalnya, Didache (ajaran rasul) 8:2; II Clement 8:5). Penggunaan euangelion di Kristen sebagai transisi merujuk kepada sebuah buku yang memuat kehidupan dan ajaran Yesus (Justin, Apology i. 66).

Sekitar tujuh abad sebelum Yesus nabi Yesaya telah menyampaikan serangkaian ucapan kenabian. Dengan citra yang jelas ia gambarkan pembebasan kedatangan Israel dari pembuangan di Babel. Seorang Penebus akan datang ke Sion memberitakan kabar baik kepada orang yang lemah lembut dan kebebasan untuk para tawanan (Yesaya 60:1-2).Yerusalem itu sendiri digambarkan sebagai pemberita yang pesan kabar baik (Yesaya 40:9).

Yesaya. 61:1Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,

Yesus pun juga menceritakan tentang Kabar baik ini selama masa pengajarannya. Yesus melihat nubuat ini dalam deskripsi misinya sendiri (Lukas 4:18-21; 7:22). Mereka menyatakan bahwa pengertian yang sama pembebasan dan kegembiraan yang merupakan karakteristik sejati proklamasi Mesias. Jadi Markus bisa menulis bahwa Yesus datang ke Galilea "untuk mengabarkan euangelion Allah" (Markus 1:14). contah ayat lainnya :

Mat. 11:5orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.

Dan ternyata dari 4 Injil hanya Markus dan Lukas yang menggunakan kata ini. Jika benar Markus Dan Lukas menggunakan kata Injil, berarti bisa kita artikan bahwa Markus dan Lukas menggunakan kata Yunani. Padahal orang Yunani memeluk Kristen jauh setelah Yesus terangkat ke langit. Jadi siapakah Markus dan Lukas ini?

"Secara tradisional, Injil dikatakan segera ditulis sebelum 70 M di Roma, pada masa penganiayaan yang akan datang dan ketika kehancuran menjulang di atas Yerusalem (The New American Bible, ISBN:. 978-0-529-06484-4, Halaman 1064) "

"Keraguan serius mengenai apakah ada ayat-ayat ini milik Injil Markus Mereka absen dari naskah awal yang penting dan menampilkan kekhasan tertentu kosakata, gaya dan isi teologis yang tidak seperti sisa Markus.. Injilnya mungkin berakhir pada 16:8 , atau bagian akhir aslinya telah hilang. (Dari Catatan Kaki Alkitab NIV [1], halaman 1528) "

Jadi, pada kenyataannya, kita tidak benar-benar tahu apakah Markus adalah penulis Injil ini satu-satunya atau tidak, juga tidak tahu kapan dan di mana "Injil" itu bahkan ditulis

 Bagaimana denga Lukas?. Coba anda perhatikan ayat Lukas dibawah ini :

24:44Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

24:45Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

24:46Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

Diantara 5 Kitab Musa (Kejadian,Keluaran, Imamat,Bilangan, Ulangan) tak ada yang menyebutkan berita diatas. Dari sini kita bisa melihat kebohongan Lukas. Di ayat lain Lukas mengatakan sebagai berikut :

1:3Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,

Dari ayat diatas kita bisa tahu bahwa Lukas tidak teratur dalam membukukannya alias tidak mendapat inspirasi dari Tuhan.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa kata Injil tak ada di awal-awal Yesus masih hidup. Lalu apa nama Kitab itu?. Mungkin lebih benar disebut sebagai "Kabar Baik atau Gembira".

Konsep Kabar gembira inilah yang sebenarnya dibawa oleh para nabi-nabi jaman dahulu, termasuk nabi terakhir Muhammad. Dimana di Al-Quran disebutkan antara lain  sebagai berikut :

Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (Al-Furqaan 77 :56)

.......Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An-Nahl : 89)  

Kabar baik yang dimaksud di artikel ini adalah Kabar Baik tentang disediakannya Surga untuk orang-orang yang bertakwa dan bersabar oleh Allah.