Pertemuan Dengan Tuhan


Banyak agama yang mengklaim memiliki ujud dari Tuhannya, sedangkan dalam Islam ujud Tuhan tidak akan bisa dilihat selama manusia didunia. Hal itu karena Allah itu tak terbatas (tak tersentuh). Ibarat bilangan deret angka, kita tidak bisa menentukan angka terakhir. Misalnya : 1-2-3-4-5……………..X, berapakah nilai X tak ada manusia yang bisa menjawab dengan sempurna. X adalah “tak tersentuh”.

Begitu pula tentang alam semesta, bahwa dulu manusia hanya tahu bahwa dilangit hanya ada bulan dan bintang. Tetapi setelah berjalannya waktu manusia mulai tahu bahwa ada Galaksi dan Nebula disana, dan pasti ada sesuatu lain yang belum bisa diketahui oleh manusia disana, inilah yang disebut “tak tersentuh”.

Manusia juga tidak bisa menentukan batas akhir dari suatu ruang angkasa. apakah ada akhir daris uatu ruang. Apakah ruang angkasa semisal ruang yang ada di dalam kamar. Lalu apakah diluar kamar itu padat semua..kalau iya batasnya juga sampai mana?. Tidak ada manusia yang bisa menjawab. Ini namanya “tak tersentuh”.

Konsep “Tak Tersentuh” dalam Islam diabadikan dalam salah satu ayat Al-Quran sebagai berikut:   “dan tidak ada seorang (sesuatu) pun yang setara dengan Dia. (QS. 112:4)”

Begitulah Tuhan dalam posisi manusia di dunia, Tuhan itu “tak tersentuh” ujudnya dari segi logika manapun. Tuhan hanya bisa dimengerti dengan sifat-sifatNYA. Jadi jika ada agama yang mengaku bahwa yang didepannya adalah Tuhan mereka, itu omong kosong.

Lalu apakah Tuhan akan menyembunyikan diri-NYA selamanya. Jawabannya tidak. Tuhan akan memperlihatkan ujud-Nya setelah kita mati meninggalkan jasad ini, karena Tuhan adalah Jiwa utama dan kita secara ruh adalah Jiwa yang diciptakan dengan Firman Tuhan.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. 29:57)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. 21:35)

…….Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya. (QS. 18:110)

Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dia-lah yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui. (QS. 29:5)

Mungkin anda akan bertanya mengapa Allah memperlihatkan diri-Nya pada kita setelah kita mati?. Perjumpaan dengan Allah adalah hal terindah tentunya. Sangat menggembirakan jika kita bisa bertemu Sang Pencipta Segala Keindahan. Allah adalah Tuhan penuh kesempurnaan, kesempurnaan melebihi  ketampanan dan kecantikan.  Jadi bagi orang yang mengetahui, maka Allah ibarat kekasih yang lama ditunggu dan dinanti, sangat dikangeni dan sangat dicintai. Orang yang merasakan hal itu akan berusaha sebaik mungkin agar dalam hidup bisa mematuhi apa yang diharapkan sang kekasih, agar ketika kita bertemu kekasih tidak sakit hati.

Janji bertemu dengan Tuhan kita adalah suatu motivasi yang diberikan Tuhan pada kita agar mematuhi perintah-perintah-NYA dan menjauhi larangan-Nya selama kita menjadi Khalifah di bumi ini. 

Tetapi ada sebuah pertanyaan mendasar disini, apakah Tuhan dalam wujudnya yang asli atau Tuhan dengan wujud buatan (bukan aslinya?), hanya Allah yang tahu.