Yesus, Mesir dan Herodes (Sebuah Kontroversi?)


MATIUS 2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

MATIUS 2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.

Menurut catatan Injil Lukas, Yesus tidak kemana-mana dari bayi sampai saat beliau disalibkan. Jika kita baca Injil Lukas pasal 23, Herodes malah tidak menuduh Yesus bersalah dan berkata : "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.

Lukas 23:8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.

Lukas 23:13-17 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."(Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)

Nah sekarang kita bisa membuktikan bahwa apa yang ditulis oleh Matius berbeda dengan yang ditulis oleh Lukas. Menurut Lukas Herodes tidak mati, Yesus tidak ke Mesir, dan bahkan menurut Lukas, sebenarnya yang membunuh Yesus adalah orang Yahudi sendiri. Tentang siapa dalang dibalik pembunuhan Yesus bisa dibaca Disini dan Disini

Lukas 23:18-24 Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!" Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus.Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!" Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.

LALU MANA YANG BENAR????

Dalam beberapa opini ada yang menduga bahwa Matius memplagiat ayat PL. Ayat itu sebagai berikut :

Hosea 11:1 yang berbunyi; “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu

Memang, dari semua penulis 4 Injil, Markus, Yohanes, Matius dan Lukas, Matius lah yang paling banyak menggunakan ayat-ayat PL untuk membentuk stigma nubuat datangnya Yesus. Cara ini dinamakan Pesher. Pesher merupakan pendekatan analisis terhadap tulisan suci, dimana kemungkinan Matius menggunakan Teknik Midrash (Midrashy). Dimana Matius berpendapat dan menjelaskan PL untuk dipakai dalam PB.


Wikipedia : Penafsiran Alegoris adalah sebuah model tafsir yang populer pada Abad Pertama hingga Abad Pertengahan. Pendekatan ini merupakan sebuah upaya menyingkap pesan teks Alkitab secara alegoris, yaitu dengan mencari makna di balik kata-kata yang tertulis di dalam teks.Di kalangan Rabi-rabi Yahudi, model ini merupakan salah satu alternatif model tafsir, selain penafsiran literer, Midrash, dan Pesher

Eksodus Bangsa Israel ke Mesir merupakan sebuah karunia Tuhan akan bebasnya mereka dari kekejaman Fir'aun. Dan ini oleh Matius dianggap sebagai sebuah Penebusan, dimana sama halnya Yesus yang oleh Matius dianggap sebagai Penebus. Sehingga Matius menggunakan kata yang sama sebagai kiasan sebuah Penebusan dalam ayat Matius 2:13