Bagaimana Memahami Ujud Setan


Salah satu ayat Al-Quran menulis sebagai berikut : ....(isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, ......(QS 7: 179).  Jadi neraka Jahanam kebanyakan terdiri dari Jin dan Manusia. Lalu kemanakah Setan?. Bukankah seharusnya yang terbanyak Setan?. Dari sini kita bisa memahami bahwa makna Setan adalah sifat. Sifat yang disebut Setan, baik itu sifat kesombongan, kekikiran, kekafiran, kemusyrikan dll. Jika sebagian besar isi neraka Jahanam adalah Jin dan Manusia lalu siapakah sebagian kecilnya?.

Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.(QS 46:18)

Ayat diatas menjelaskan bahwa sebelum ada Jin dan Manusia, Allah sudah pernah menciptakan makhluk lain (BACA DISINI) dimana sebagian kecil dari mereka menghuni neraka Jahanam. Sebagian kecil mungkin karena secara populasi tidak banyak atau mungkin yang beriman lebih banyak

Kembali kemasalah jati diri Setan, setan adalah sifat bukan ujud. Semua manusia yang ingkar kepada Allah bisa disebut memiliki sifat Setan.

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu........(QS 6:112)
Lalu siapakah Iblis

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya... (QS 18:50)

Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa Iblis adalah golongan dari Jin, sehingga kita sekarang tahu bahwa ketika Adam diciptakan sebagian Jin ikut bersujud kepada Adam dan sebagian Lain (Iblis) membangkang (BACA DISINI).

Jadi sebagian Jin beriman kepada Allah dan sebagiannya kafir, Seperti halnya yang terjadi pada manusia.

[QS 72:1-3] Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang mena'jubkan,  (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,   dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.