Pilih Islam SUNI atau SYI'AH?




[QS 30 : 31-32]dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,   yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. 

Ayat Al-Quran diatas dengan tegas menerangkan bahwa dilarang memecah belah agama Islam dan membuat aliran baru yang bertentangan  isi Al-Quran!

Didunia ini ada dua golongan utama dalam agama Islam yaitu Suni (Sunni) dan Syi'ah. Untuk memahami latar terbentuknya Suni dan Syi'ah maka kita harus belajar sejarah Islam terlebih dahulu. Secara garis besar sejarah Islam adalah dimulai dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian setelah nabi Muhammad berdiri 4 Khalifah, yaitu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali.

Suni (Sunni) adalah sebutan untuk Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yaitu golongan yang menganggap bahwa kepemimpinan tidak harus dari keturunan nabi yang penting ketaqwaan dan akhlaknya sesuai kaidah Islam. Mayoritas umat Islam di dunia adalah penganut SUNNI dan mereka menghormati semua sahabat nabi dari Abubakar, Umar, Usman dan Ali dan semua muslimin yang beriman. Sedangkan Syi'ah merupakan sebutan untuk pengikut Ali (Khalifah ke 4 yang merupakan menantu nabi) dimana sebutan ini muncul secara terbuka jauh setelah Ali wafat. Karena pada jaman Ali kata Syi'ah itu berarti pengikut. Jadi bisa disebut Syi'ah Ali atau Syi'ah Usman. 

Nah setelah 4 kekhalifahan utama diatas, berdirilah jaman Dinasti (meski masih disebut khalifah). Dimulai dari Ummayah, kemudian Abbasiyah, Lalu ada Fatimiyah dll. Nah jaman dahulu timur tengah pertama kali dibawah dinasti Muawiyah (dari keluarga Abu Sufyan), yang kemudian direbut oleh keluarga Abbas (kerabat Nabi Muhammad).

Perlu diketahui setelah jaman Nabi Muhammad dunia politik di Arab sangat panas, hal itu karena isu tentang siapa penerus Nabi Muhammad yang sah. Pada saat Ali masih hidup benih-benih hasutan fitnah kepada Ali sudah ada dimana intinya ingin mengadu domba antara Ali dengan sahabat yang lain. Hal itu dilakukan oleh Abdulah ibn Saba (menurut sumber dia keturunan Yahudi) dengan melancarkan pemikiran bahwa Ali adalah pengganti yang sah sesudah Nabi dan pemikiran menyimpang lainnya yang mengkultuskan Ali. Dengan tujuan agar umat Islam tidak bisa bersatu dan lemah.

Karena termakan fitnah Ibnu Saba, pengikut Ali merasa bahwa kekhalifahan seharusnya jatuh ketangan Ali dan keturunannya. Tetapi dalam perjalanannya akhirnya Kekalifahan jatuh ketangan Abu Bakar, kemudian dilanjutkan Umar, dan Usman, sedangkan Ali akhirnya menjabat Khalifah yang ke empat.  

Yang jadi pertanyaan adalah, ketika Kekhalifahan jatuh ketangan Abu Bakar, Umar dan Usman ternyata Ali tidak meminta Hak nya. Jika benar Nabi Muhammad telah menentukan Ali sebagai penerus, pastilah Abu Bakar, Umar &b Usman akan dengan suka rela memberikannya. Tetapi ternyata Ali tidak meminta Haknya.


Pada saat Usman menjabat sebagai Khalifah, bani Ummayah memegang posisi politik secara penting. Pada saat itu Usman dicurigai banyak melakukan nepotisme pada beberapa jabatan penting oleh pihak lain (lawan politik). Sehingga menimbulkan ketidakpuasan.

Setelah Usman wafat (karena terbunuh) Ali segera menjadi penggantinya. Pada saat itu Muawiyah menuntut agar biang keladi atas terbunuhnya  Usman yang adalah anak angkat Ali yaitu Muhammad ibn Abu Bakr untuk diadili. Tentu hal ini menjadi dilema bagi Ali. Pemecatan Gubernur Damaskus Muawiyah ibn Abi Sufyan oleh Ali turut memperpanas perseteruan kedua golongan ini, sehingga menimbulkan perang siffin (di masa ini Khawarij terbentuk).

Kaum Khawarij sempat diperangi oleh Ali di Nahrawan sehingga dendam mereka kepada Ali menguntungkan bagi Muawiyah secara politik. Khawarij menilai bahwa golongan Ali dan Muawiyah sebagai golongan yang harus disingkirkan karena membuat perpecahan dikalangan umat Islam. Meski pada perjalanannya golongan Khawarij ini juga menyimpang dari kaidah Islam. Meraka membentuk sebuah pasukan berani mati untuk membunuh Ali, Muawiyah & Amr ibn As. Pembunuhan terhadap Ali berhasil dilakukan sedangkan pembunuhan terhadap Muawiyah dan Amr ibn As gagal. Sehingga posisi Muawiyah semakin kuat.

Menurut kabar Amr ibn As merupakan orang dibalik turunnya Ali dari posisi kekhalifahan. Hal ini terjadi setelah berakhirnya perang siffin dimana antara pihak Ali dan Muawiyah melakukan diplomasi.  Pihak Ali diwakili oleh Abu Musa dan pihak Muawiyah diwakili oleh Amr ibn As. Dimana pihak Ali dinyatakan kalah secara diplomasi (akibat tipu daya Amr ibn As).

Menurut kabat Amr ibn As berhasil meyakinkan Abu Musa dengan mengatakan bahwa demi kejayaan Islam maka baik Ali atau Muawiyyah harus disingkirkan. Amr ibn As mempersilahkan Abu Musa yang lebih tua untuk naik mimbar guna mengumumkan hasil perundingan. Abu musa dengan bersungguh-sungguh menyatakan pemecatan terhadap Ali, sedangkan Amr ibn As setelah naik mimbar menyatakan pengangkatan Muawiyah sebagai pengganti Ali. Ada yang mencurigai Abu Musa secara diam-diam memusuhi Ali.

Sepeninggal Ali (wafat karena terbunuh) maka penerus Ali adalah anak pertama beliau yaitu Hasan, dalam masa kepemimpinan Hasan banyak timbul perselisihan dan fitnah dikalangan mereka yang sengaja dilakukan golongan  Syiah Saba'iyah (penganut ibn Saba). 

Perlu diketahui paham Syiah mulai dikembangkan oleh Ibn Saba (lihat penjelasan diatas). Dimana karena dia banyak paham menyimpang lahir dikalangan pengikut Ali, yang extrem adalah  paham yang mengatakan Ali adalah Tuhan dimana Ali akhirnya  memerangi mereka. 

Akhirnya Hasan banyak ditinggalkan pengikutnya yang notabene mengaku sebagai Syi'ah karena memerangi golongan Saba'iyah dan dinilai kurang wibawa dan gagal memerangi Muawiyah. dan Hasan akhirnya memilih berdamai dengan Muawiyah.

Setelah Hasan wafat kepemimpinan diambil alih oleh Husein saudara Hasan. Pada saat itu banyak surat dari penduduk Kufah yang menyatakan janji setia kepada Husein. Husein lebih mendengar mereka (penduduk Kufah) daripada  mempertimbangkan saran-saran dari penasihat yang lebih berpengalaman dan mengetahui benar tabiat dari penduduk Kufah yang telah menghianati keluarganya. Dan mereka mendorong Husein melakukan aksi militer kepada Muawiyah tetapi setelah Husein datang penduduk Kufah malah meninggalkan Husein, dimana berakhir dengan terbunuhnya Husein ditangan tentara Yazid. Tetapi siapa sebenarnya yang membunuh Husein?

Inilah video bukti Husein dikhianati oleh penduduk Kufah.


Kematian Husein dianggap bencana oleh kaum Syiah dan makamnya dianggap keramat. Mereka merasa sangat berdosa atas kematian Husein dan ingin menebus dosa dengan mengangkat senjata menuntut bela atas  kematian Husein pada penguasa Muawiyah. Mereka menamakan diri mereka at-Tawabun (orang-orang yang bertobat). Dan berkeyakinan bahwa mati berperang membela kepentingan Ahlul Bait adalah mati Syahid. Dan loyalitas kepada keturunan Ali sama saja loyalitas kepada Nabi atau Agama.

Setelah kematian Husein maka timur tengah sepenuhnya dibawah dinasti Muawiyah, dan seperti yang ditulis pada awal artikel bahwa akhirnya keluarga Nabi Muhammad dari Abbas merebut kekuasaan dari Muawiyah, dan memaksa Muawiyah melarikan diri ke Cordoba (Kekhalifahan Cordoba) di Spanyol yang terkenal dengan Alhambra.

Setelah Dinasti Abbasiyah jatuh (karena serangan Mongol) maka ada dua kekuasaan disekitar timur tengah yaitu Turki Otoman dan Safawid. Nah dari dinasti Safawid inilah yang menjadi dasar lahirnya Syi'ah di Iran sekarang. Dan Syi'ah di Iran mendapat sambutan luar biasa. Hal itu karena figur Husein.

Husein dianggap figur istimewa bagi pengikut Syiah di Iran. Karena selain sebagai cucu Nabi Muhammad dia juga beristrikan Syahr Banu, puteri Yazdajird III (Mantan Raja Persia). Dalam pemahaman orang Persia dalam diri Raja mengalir darah Ketuhanan. Dan pemahaman ini masih melekat dikalangan bangsa persia meski sudah memeluk Islam. Dimana semua perintahnya harus dipatuhi karena dianggap wakil Tuhan. Itulah mengapa mereka menganggap Ahlul Bait sebagai orang yang berhak memerintah dan dipatuhi oleh semua manusia. Syi'ah yang tadinya memiliki unsur kebiasaan Arab mulai berangsur-angsur kehilangan dan terlepas dari kebiasaan Arab. Dan berubah menjadi Syi'ah yang baru. Jadi boleh dibilang Syi'ah itu sebenarnya (diluar Iran) banyak juga aliran yang memiliki akidah yang berbeda dengan di Iran. Di luar Iran masih terdapat Syi'ah yang berlandaskan Arab.

Setelah meninggalnya Husein perpecahan tentang siapa pengganti Husein juga mengemuka, dan pada perkembangan selanjutnya berkembang banyak aliran-aliran dimana sebagian masih sesuai akidah Islam dan sebagian lainnya menyimpang dari Akidah Islam. Dan di Iran banyak sekali ditemukan penyimpangan ini, karena selain sudah membentuk Syi'ah yang baru, latar belakang sejarah agama Majusi juga masih kuat disana.

Sebagian aliran yang menyimpang dari Akidah Islam diantaranya menganggap bahwa Ali adalah Tuhan, Para Imam disamakan dengan Tuhan, bahkan Husein juga disamakan Tuhan,  penghujatan Sahabat Nabi yaitu Abubakar, Umar dan Usman dimana mereka adalah penghuni neraka (masuk neraka), menganggap Al-Quran sekarang (Musaf Usman) masih kurang ayatnya, menuduh nama Ali dihilangkan dari Al-Quran, membuat fitnah Umar menganiaya Fatimah. Juga suburnya praktek nikah mut'ah (Nikah sewa) dan lain-lain.

Contoh Kesyirikan aliran Syi'ah :




Baik dari golongan Suni atau Syi'ah  (sekarang ini) sebenarnya memiliki aliran-aliran yang mana diantara aliran-aliran itu baik dari Suni atau Syi'ah banyak juga yang menyimpang dari kaidah pokok akidah Islam. Aliran mana saja itu?. Untuk aliran Syiah (contoh) ulama sepakat bahwa Syiah Rafidah (Syiah 12 Imam) yang merupakan aliran terbesar di Syiah dan kebanyakan berpusat di Iran  adalah Aliran yang paling menyimpang, yang menghujat sahabat nabi yang lain dan lain-lain. Aliran lainnya sebagian menyimpang dan tidak.

Mengapa SYI'AH banyak berpusat di IRAN?. Hal itu karena dendam yang masih terisa kepada Umar bin Khattab. Perlu diketahui ketika Umar menjadi Khalifah, tentara muslim berhasil menundukkan Persia dan menghancurkannya secara berkeping-keping. Mengapa hal ini dilakukan, karena saat itu Nabi Muhammad pernah menyampaikan surat kepada Raja Persia yaitu KISRA, yang diantar oleh Abdullah bin Hudzafah , tetapi surat itu dirobek oleh Kisra, sehingga Rasulullah mendoakan agar mereka dicabik-cabik dengan sehancur-hancurnya (Hadits Bukhari Kitab al-Maghazi hadits 4072). Itulah mengapa Umar saat menjadi Khalifah dibunuh oleh seorang Majusi yaitu Abu Lu Lu Ah dengan menyamar menjadi seorang Muslim yang taat dan menikam Umar saat shalat. Dan ternyata Abu Lu Lu Ah (Abo Lo Lo) ini dianggap pahlawan di Iran bahkan dibuatkan Makam yang bagus. Anda bisa cari videonya di YouTube.

CELAKANYA mereka menganggap golongan SUNI sebagai musuh. Ketika kekuasaan Sadam Husein di Irak berakhir banyak kaum SUNI yang dibantai oleh Syi'ah dan sampai sekarang tak ada kedamaian lagi di Irak (khususnya Baghdad).

Untuk Suni mungkin Ahmadiyah (tidak jelas apakah termasuk Suni, apa campuran ) bisa dijadikan contoh. Karena menganggap Mirza Ghulam sebagai nabi (Baca Disini),