Dimana Tempat Penciptaan Adam & Hawa?

 
Mungkin bagi anda-anda yang beragama Abrahamik (Islam, Kristen atau Yahudi) ada yang bertanya, dimanakah Adam dan Hawa diciptakan?. Apakah diciptakan di bumi atau di surga?. Kalau di Surga apakah Surga itu sebatas penggambaran tempat di Bumi atau Surga yang sesungguhnya?. Dari pertanyaan ini ijinkan aku mengurainya untuk mendapatkan jawabannya.

Jujur mungkin ini agak sulit untuk memastikan dimana tepatnya Adam dan Hawa diciptakan. Hal ini karena Kitab Suci hanya memberi sedikit petunjuk dan bahasanya juga bisa multi tafsir. Pertama-tama yang harus diperhatikan disini adalah bahwa menurut pemahaman umum Islam, Adam dan Hawa diciptakan di Surga. Sedangkan menurut Kristen, Adam dan Hawa diciptakan di Bumi, yaitu di taman Eden (Surga Dunia). Antara Surga, Bumi dan Taman Eden tentu memiliki pemahaman dan pengertian bahasa yang beda pula.

Berhubung ini adalah blog agama, maka mari kita coba memahami berdasarkan pemahaman agama baik Islam atau Kristen. Menurut pemahaman umum ajaran Islam, Adam dan Hawa diciptakan di Surga, yang setelah melakukan kesalahan maka mereka dibuang turun ke bumi. Konsep Islam bahwa Adam dan Hawa diciptakan di Surga dapat dipertanggungjawabkan melalui ayat-ayat Al-Quran sendiri.

[QS 2:214] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Ayat Al-Quran diatas (yang berwarna dasar kuning) dengan jelas mengatakan bahwa untuk mencapai Surga perlu cobaan. Itulah mengapa jika Adam dan Hawa diciptakan di Surga, saat di Surga mendapatkan cobaan dari Allah. Lantas jika ada pertanyaan mengapa cobaannya di Surga?, mengapa tidak di bumi?, bisa dibaca disini.

Apa yang terjadi dengan Adam dan Hawa diatas hampir sama dengan apa yang dikatakan di Kitabnya orang Hindhu. Menurut Purana : Orang bijak mengutuk Lingga Siwa, jatuh kebumi dan membakar segalanya bagai api. Parwati berubah jadi Yoni dengan tenang memegang lingga kedalam Yoninya. Anda bisa membacanya lebih lengkap disini.

Dalam terjemahan Al-Quran memang ada beberapa perbedaan pemilihan kata, misalnya dalam kalimat yang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia tertulis “Surga” tetapi di terjemahan Inggis tertulis “Taman (Garden)”.

[QS 2:35] Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, 

 
QS 002.035 
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “O Adam! dwell thou and thy wife in the Garden;......... 
MUHD M.W.PICKTHALL: And We said: O Adam! Dwell thou and thy wife in the Garden, M.H.SHAKIR: And We said: O Adam! Dwell you and your wife in the garden....... 
 
Jadi pada dasarnya ada terjemahan yang mengartikan tempat hidup Adam dan Hawa pertama kali dengan Surga tapi ada yang sebatas Taman. Sebenarnya yang perlu diperhatikan disini bukan Surga atau Taman, tapi kata “Turun”. Nah Kata Turun ini tentu merujuk dari tempat yang tadinya tinggi ke rendah. Sekarang mari kita lihat ayat lengkapnya sekali lagi:

[QS 2.38] Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! ......

QS 002.038 
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “Get ye down all from here;  
MUHD M.W.PICKTHALL: We said: Go down, all of you, from hence

Yang berbahas Inggris kalimatnya hanya sebatas menyuruh turun.... sedangkan kata “Surga” tidak ditambahkan.

[7:24] Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian (Adam & Hawa), sebahagian kamu (Keturunan Adam & Hawa) menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
[7:25] Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. 
 
Ada sebagian Muslim yang memahami kedua ayat diatas sebagai bukti Adam dan Hawa diciptakan di Bumi. Tetapi mari kita lihat lagi.

[QS 7:24] Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian (Adam & Hawa), ........Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
[QS 2:36] Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."  
[QS 7:25] Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. 

Kalau kita perhatikan kedua ayat diatas, kata “Turun” merujuk ke “Bumi”, seandainya Adam dan Hawa diciptakan di Bumi mungkin kata “Turun” kurang pas. Kalau tercipta di bumi, lalu harus turun dari mana?, apakah ini kata kiasan?, apakah turun dari gunung?. Kata “Turun” dan “Bumi” seolah-olah mengindikasikan Adam datang ke Bumi dalam keadaan sudah tercipta dari tempat lain layaknya Avatar. Tetapi ada juga terjemahan yang tidak menulisnya sebagai "Turun".

002.038
M.H.SHAKIR: We said: Go forth from this (state) all; (pergi dari sini)

 
Sekarang coba kita baca dari segi penciptaan Alam Semesta (===> KLIK DISINI) :

Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa ……………… (QS. 41:9)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa . ….(QS. 41:12)
…Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (QS. 41:10)

Dalam QS 7 : 54 secara total Allah menciptakan alam semesta 6 masa. Bumi dalam QS 41:9 dalam 2 masa, dalam QS 41:12, penciptaan 7 langit dalam dua masa=>langit dan bumi kemungkinan bersamaan waktunya = 2 masa. Dan kadar makanan 4 masa ==>Total 6 masa. Jadi ada kemungkinan kadar makanan tidak diciptakan secara serentak. Mana yang lebih dulu diciptakan?. Tentu 7 langit dulu & Bumi dulu dan setelah itu kadar makanan. Di ayat ini tidak disinggung mengenai penciptaan manusia.

[QS 2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” ......[38:71]...........  "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia (Khalifah) dari tanah". [2:30] .........Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" ....
  
Ayat ini mengindikasikan bahwa harus ada yang mengelola bumi. Kata “menjadikan” mengandung banyak arti, bisa berarti “menciptakan” atau “mengutus, tetapi dalam konteks ayat diatas kata "menjadikan" bukan berarti menciptakan tetapi memposisikan sebagai (khalifah). Misalnya kalimat “menjadikan raja” itu berarti dia sebelumnya bukanlah berada di posisi (singgasana) raja yang setelah dijadikan raja dia menduduki singgasna raja (jadi seperti utusan).
 
[QS 38:72-76] Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". [38:77] Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, 

038.077
YUSUFALI: (Allah) said: “Then get thee out from here: for thou art rejected, accursed.
PICKTHAL: He said: Go forth from hence, for lo! thou art outcast,
SHAKIR: He said: Then get out of it, for surely you are driven away:

Sebenarnya agak susah memang untuk menyimpulkan apakah Adam dan Hawa diciptakan di Surga atau Bumi. Tapi ada satu petunjuk yang bisa kita simpulkan bahwa mereka diciptakan di Surga, yaitu lewat Kehadiran Allah di QS 38:72-77 diatas, dimana menyiratkan semua berkumpul di tempat yang sama. Perhatikan ayat-ayat diatas, bahwa ketika Allah mengatakan "keluarlah" atau "turunlah", itu mengindikasikan bahwa Allah juga hadir disana. Nah itu lebih afdol jika Allah tetap disinggasana-NYA, Karena dalam pemahaman Islam Allah itu tetap di tempat-NYA, bukan sesekali naik ke Langit atau turun ke Bumi

Untuk lebih meyakinkan mari kita lihat persamaan kata Surga pada dua ayat Al-Quran dibawah :

(QS 2:25) Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga (JANNAATIN) yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.


(QS2:35) Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga (ALJANNATA) ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

 

Kedua ayat diatas menggunakan kata JANNAH (Surga). Nah pada QS 2:25 Dijelaskan bagaimana keadaan Surga itu, seperti : -mengalir sungai-sungai di dalamnya. -Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (berarti alam lain setelah dunia / setelah kematian)."- di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya (mereka kekal)

LALU JIKA DI SURGA MENGAPA HARUS TURUN KE DUNIA? 

Kita semua manusia secara fisik adalah keturunan dari Nabi Adam dan Hawa, tetapi kita semua secara ruh diciptakan secara sendiri-sendiri. Saat Adam dan Hawa berada di Surga mereka berdua belumlah berketurunan, dan tidak diketahui apakah Allah merencanakan untuk berketurunan disana seandainya mereka masih berada didalam Surga (tidak melanggar perintah - baca disini)

Nah setelah Adam dan Hawa turun ke Bumi maka Allah memandang perlu bagi mereka berdua berketurunan, karena jika tidak, bumi tidak akan bisa dikembangkan seperti sekarang ini. Itulah mengapa manusia disebut sebagai Khalifah.

Di alam lain, di alam ghaib tentunya, terdapat alam diperbatasan antara Surga dan Neraka, yang menurutku ini adalah alam ruh (ruh murni bukan ruh gentayangan).

[QS 7:46] Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf  itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)


*Kalimat orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan bisa mereka yang meninggal saat bayi, masih kecil atau belum mengerti akan dosa, atau mereka yang baik dosa atau pahala jumlahnya seimbang. Kesinilah mereka kembali. Mereka sempat mengenal para penghuni tersebut dahulunya.

*Kalimat bahwa mereka belum memasukinya dan ingin segera memasukinya mengindikasikan keinginan mereka untuk memasuki Surga. Allah menawarkan mereka para ruh pengguni alam tersebut  kesempatan untuk masuk Surga dengan cara dilahirkan sebagai manusia, dan Allah sudah mengingatkan bahwa mereka akan diuji di dunia nanti apakah layak masuk surga atau jatuh ke Neraka.

[QS 2:214] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.  

Diantara para ruh yang merasa sanggup dengan ujian yang akan dialami didunia nanti, maka mereka dilahirkan ke dunia sebagai manusia, dan saat mereka lahir semua bayi adalah fitrah, suci, dan Islam. 

[QS 7:172] Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa (ruh) mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,  

Dan terbukti setelah mereka dilahirkan di dunia sebagian masih bisa  mengikuti janji yang dahulu mereka katakan sebelum dilahirkan bahwa hanya akan bertuhan kepada Allah, tetapi sebagian ternyata lupa dan mengingkari. Dan sebagian besar karena mengikuti agama bapak ibu nya.

Tidaklah seorang bayi yg dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yg menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik.(Hadits Muslim 4805).

Jika Manusia meninggal dimasa kecil (Bayi) lalu kemana mereka akan pergi? mereka akan kembali ke alam antara Suga dan Neraka (alam asal mereka).  

Mungkin ada sebagian dari anda yang bertanya, jika memang dari Surga dengan cara apa Adam dan Hawa diturunkan?. Tentu ini mudah bagi Allah sang pencipta. Tetapi untuk lebih meyakinkan, anda pasti tahu kisah Isra Miraj, nah bisa saja Adam dan Hawa turun lewat cara itu atau mungkin dengan cara lain. 
 
[QS 17:1] Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 

Tentu beberapa diantara kita ada yang berfikir, mengapa Adam dan Hawa yang sudah hidup enak di Surga harus turun ke dunia?. Mengapa Adam dan Hawa harus melakukan dosa dahulu untuk turun ke bumi?. Mengapa mereka tidak langsung diturunkan saja?.

Apakah cobaan yang menimpa Adam dan Hawa karena berkaitan dengan tugas sebagai Khalifah yang akan mereka emban?.

[QS 2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Coba perhatikan ayat diatas. Malaikat bertanya pada Tuhan "  Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi......" , padahal kita tahu bahwa Adam dan Hawa itu sudah ada di Surga. Dari sini seolah-olah Malaikat tahu bahwa Adam dan Hawa lah yang akan terpilih daripada mereka. Jika bumi itu lebih menyengsarakan daripada Surga mengapa Malaikat ingin dipilih untuk jadi Khalifah?. Apakah Tugas menjadi Khalifah itu sangat tinggi pahalanya?.

Seperti kita ketahui, Adam dan Hawa diciptakan di surga dan sudah barang tentu mereka sudah tahu akan kenikmatan surga. Padahal bumi itu merupakan alam liar yang perlu digarap. Dan untuk menggarap bumi agar menjadi surga dunia perlu kerja keras. Dan kita tahu bagaimana sifat manusia yang kadang pemalas. Andaikan Adam dan Hawa langsung diturunkan ke bumi bisa saja mereka akan merasa malas karena sudah terbiasa hidup enak di surga. Dan tugas sebagai khalifah akan sia-sia. bahwa untuk mengelola dunia perlu kerja keras. Kerja keras bisa dimotivasi jika ada ampunan dan kesalahan. Saat Adam dan Hawa melakukan dosa mereka membuat kesalahan, dan tentu mereka berharap ampunan. Nah Allah akan memberi mereka ampunan jika bisa menjadi khalifah yang baik. Ini adalah suatu bentuk motivasi untuk menjadi Khalifah yang baik.

[QS 2.38] Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

Motivasi menjadi Khalifah dari Adam dan Hawa inilah yang harus diwarisi oleh anak cucu adam, bahwa jika berbuat salah berusahalah menjadi Khalifah yang baik agar bisa meraih Surga yang dijanjikan Tuhan.

Kesimpulan : 
Dosa Adam & Hawa sebagai motivasi untuk  menjadi khalifah yang baik di dunia agar mendapat  ampunan dari Allah dan sebagi bukti bahwa Allah Maha Pengampun bagi hambanya yang bertobat. Dan sebagai pelajaran bagi anak cucu Adam di bumi agar dapat mengambil hikmah dari kejadian ini, yaitu jadilah khalifah yang baik untuk mendapatkan ampunan dan surga atas kesalahan kita selama di bumi.

[QS 2.37] Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

ARTIKEL TERKAIT : 
Sekarang mari kita baca kisah penciptaan Adam dan Hawa menurut Al-Kitab Injil (Bible). Kisah penciptaan mereka bisa dibaca di Kitab Kejadian. Sebelumnya mari kita lihat ayat Kitab Kejadian dalam Kristen:

1). Kejadian I : 3-5
Dikatakan bahwa cahaya diciptakan hari pertama
2). Kejadian I : 14-19
Dikatakan benda yang memancarkan cahaya, Bintang, Matahari diciptakan pada hari ke-4
(Bagaimana mungkin Penyebab cahaya diciptakan pada hari ke-4 dan cahaya diciptakan pada hari pertama?)
3). Kejadian I : 9-13
Dikatakan Bumi diciptakan pada hari ke-3
(Bagaimana mungkin ada siang dan malam tanpa tanpa Matahari “penyebab cahaya”. Tidak mungkin bumi ada dulu daripada Matahari)
4). Kejadian I : 11-13
Dikatakan Tumbuhan, Empon-empon, semak belukar, pohon, mereka ciptakan pada hari ke-3
(Bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup tanpa ada sinar Matahari)
Bisa kita lihat bahwa ayat-ayat tentang penciptaan di Alkitab Injil menimbulkan pertanyaan bahwa ayat-ayat diatas tidaklah ilmiah. Setelah hari yang ketujuh lah penciptaan Adam (manusia) dimulai, dimana bisa dibaca di Kitab Kejadian 2-4. Di bawah ini aku copykan beberapa ayat-ayat pokoknya saja.
2:7-10 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:13Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:21Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Nah dari semua ayat Kejadian diatas perhatikanlah bahwa Adam dan Hawa diciptakan di Taman Eden. Dimanakah Taman Eden itu?. Anda bacalah nama-nama sungai didalamnya. Ada 4 sungai yang dicantumkan disana yaitu :
  1. Pison di Hawila (Sekitar India)
  2. Gihon di Tanah Kush ( Sekitar Pegunungan Hundhu Kush)
  3. Eufrat di Asyur (Sekitar Irak)
  4. Tigris di Asyur (Sekitar Irak)
Jadi bisa disimpulkan bahwa Taman Eden itu ada di suatu tempat melingkupi suatu daerah antara India, Pegunungan Hindhu Kush dan Irak. Nah percayakah ada Taman Eden di daerah tersebut?. Taman Eden berarti Taman Surga dimana tak ada taman lain yang seindah dengannya. Tetapi apakah hal itu bisa dibuktikan secara keilmuan modern?. Jika memang Taman Eden itu ada disana bukankah seharusnya kita bisa melihatnya sekarang meski hanya sisa-sisa?. Dan bukankah sekarang ini banyak dijumpai tempat yang indah di bumi ini selain didaerah tersebut?.

Kejadian 2:9 :Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 
 
Nah apakah benar ada pohon dari seluruh bumi terkumpul didaerah antara India, Hindhu Kush sampai Irak?

Kejadian 3:17Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Kejadian 3:23Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 

 
Sebenarnya ada sebuah pertanyaan besar dari ayat Kejadian 3:17 ini, dikatakan : “ dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu”. Jika Adam dan Hawa diciptakan di Bumi bukankah mereka sudah mendapat rezeki dari tanah?. Ayat ini seolah-olah memberitakan bawa selama di Taman Eden mereka tidak bersinggungan dengan hal-hal yang berbau tanah.

Seorang ahli filsuf dari Yunai yaitu Philo mengatakan tentang "original man," or "heavenly man," dimana dilahirkan dalam image atau gambaran Tuhan. Perkataan Philo ini mirip ayat Alkitab Injil sebagai berikut :

Yakobus 3:9Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah
 
Heavenly Man (Manusia Surga) itu merupakan penggambaran sempurna dari Logos atau sifat Ilahi yang tanpa gender sebagai ide atau Firman yang cerdas. Yang darinya kemudian lahirlah manusia Bumi. 
 
Kisah “Heavenly Man” ini juga hampir mirip dengan kisah di Agama Hindhu yaitu “Purusa” meskipun tak sama persis. Purusa meliputi bagian-bagian dari para dewa (gambaran). Di Rigweda, Purusa digambarkan sebagai Raksasa Purba yang dikorbankan oleh para Dewa dimana dari tubuhnya tercipta dunia.

Lalu bagaimana kesimpulannya?. Jika disuruh untuk memilih tentu kaum Muslim akan memilih versi Islam dan Kaum Kristen memilih versi Kristen. Tetapi ada satu hal mendasar bahwa dalam beberapa literatur Muslim dikatakan bahwa setelah Adam dan Hawa diusir dari Surga, mereka berdua diturunkan ke Bumi di daerah seperti yang tersebut dalam Alkitab Injil, yaitu sekitar India dan Arab atau Irak.