Nama Melkisedek sangat umum bagi kalangan Kristen, yang banyak terdapat di beberapa ayat perjanjian lama. Namun sampai saat ini masih belum jelas siapa Malkisedek itu. Ada beberapa sumber Kristen yang menganggap Malkisedek sebagai "Shem" yaitu anak keturunan Nabi Nuh (Noah). Melkisedek hidup dalam rentang waktu yang berbeda, dan selalu hadir dalam beberapa kesempatan, baik di jaman Ibrahim, Musa bahkan Yesus. Ayat-ayatnya antara lain :
Ibr. 7:1Sebab Melkisedek
adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong
Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan
memberkati dia.
7:3 Ia (Melkisedek)
tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal
dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan
Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
Ibr. 6:20di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Ibr. 7:11Karena
itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab
karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya
masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan
Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?
Dalam perspektif Islam, Melkisedek kemungkinan besar adalah "Khidir". Khidir adalah salah satu dari empat nabi dalam tradisi Islam yang abadi. Tiga lainnya adalah Idris
(Enoch), Ilyas (Elias), dan 'Isa (Yesus). Ada yang menghubungkan Khidir sebagai Elia, St George atau Yitro. Ada juga yang menganggap Khidir sebagai Yeremia.
Khidir dalam AlQuran terdapat di Surah Al-Kahfi 18 : 65-82, dimana disana nabi Musa banyak belajar dari Khidir. Sebagian umat Islam mengaitkan Khidir sebagai nabi, yang lainnya menganggap Khidir hanya sebagai seorang malaikat yang
berfungsi sebagai panduan bagi mereka yang sedang mencari Tuhan. Dan ada lagi yang menganggap Khidir sebagai wali
sempurna yang berarti seseorang yang telah diambil Tuhan sebagai
teman. Di surah Al-Quran diatas bisa kita pahami bahwa keilmuan Khidir melampaui batas dan waktu.
Dalam Sufisme Khidir dikaitkan dengan air kehidupan. Karena ia minum air keabadian ia digambarkan sebagai orang yang telah
menemukan sumber kehidupan, "Pemuda yang Abadi." Dia adalah panduan misterius dan suci abadi dalam kesalehan Islam
yang populer.
Dalam tradisi Sufi, Khidir telah datang untuk dikenal sebagai salah
satu afrād, mereka "yang menerima pencahayaan langsung
dari Allah tanpa mediasi manusia." Dia adalah inisiator tersembunyi mereka yang berjalan di jalan mistis.Kadang-kadang para mistikus akan bertemu dia di perjalanan mereka,
ia akan menginspirasi mereka, menjawab pertanyaan mereka,
menyelamatkan mereka dari bahaya.
Khidir telah memperoleh reputasi besar dan
popularitas dalam tradisi Sufi karena perannya sebagai inisiator.
Melalui cara ini datang beberapa tarekat sufi yang mengklaim inisiasi (mendapat pencerahan)
melalui Khidir dan menganggap dia tuannya. Khidr dengan demikian menjadi simbol "jalan ketiga" kepada
pengetahuan tentang Allah, murni dan supranatural terus-menerus,
memberikan akses ke misteri ilahi (ghaib) itu sendiri.
Kesimpulan : Khidir sebagai sesosok misterius yang menjadi jembatan atau jalan untuk memahami hakekat keilmuan Allah yang membantu para pencari Tuhan menemukan jalan menuju Allah. Khidir semacam wahyu dalam bentuk lain.
Kesimpulan : Khidir sebagai sesosok misterius yang menjadi jembatan atau jalan untuk memahami hakekat keilmuan Allah yang membantu para pencari Tuhan menemukan jalan menuju Allah. Khidir semacam wahyu dalam bentuk lain.