Dalam berbagai kesempatan dialog dengan teman-teman Kristen mereka beranggapan bahwa nanti setelah manusia mati di surga manusia hidup layaknya Malaikat dimana tidak ada kegiatan kawin mawin dan seksual. Berdasarkan artikel sebelumnya DISINI (KLIK), dapat kita pahami bahwa manusia di surga nanti tetap melakukan hubungan seksual. Bagaimana dengan Malaikat?. Ternyata menurut Kristen Malaikat juga melakukan hubungan seksual.
Kejadian 6:1-4 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus
dua puluh tahun saja." Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan
manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah
orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang
kenamaan.
Lalu siapa itu anak-anak Allah yang dimaksud diatas?. Apakah Yesus?. Tentu bukan, karena anak-anak merupakan kata jamak, yang berarti lebih dari satu.
Ayub 1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
Ayub 2:1 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
Kedua ayat diatas digunakan oleh mereka yang setuju bahwa "Anak-anak Allah" mengacu ke Malaikat. Coba kita perhatikan kata "DIANTARA MEREKA". Siapa MEREKA?. MEREKA adalah anak-anak Tuhan. Jadi pada kedua ayat diatas, Iblis pun juga tergolong Anak-anak Tuhan.
Menurut beberapa sumber, bahwa Anak-anak Allah yang memperistri perempuan manusia adalah Fallen Angel (Malaikat Jatuh), yaitu Malaikat yang melanggar perintah Tuhan sehingga dihukum. Hasil pernikahan mereka melahirkan orang-orang perkasa zaman purbakala. Mungkin seperti manusia setengah dewa layaknya Hercules, Samson atau lainnya.
Tidak semua umat Kristen setuju dengan paham diatas, tetapi banyak juga yang setuju bahwa makna "Anak-anak Allah" diatas secara konteks merujuk pada Malaikat.