Islam Kaffah, Islam Yang Bagaimana?

QS 2:208  Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (Kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Bagaimana cara memaknai Kaffah?. Banyak sumber mengatakan Islam Kaffah itu harus seuai Al-Quran dan Hadits. Dan kita setuju, oke. Ada yang berIslam dari Al-Quran dulu kemudian menuju hadits dan Ijtihad (Ilmu). Ada juga yang langsung ke Hadits atau bahkan langsung Ijtihad. 

Cara berfikir sederhananya adalah banyak dari ulama yang meminta kita berIslam mencontoh nabi Muhammad. Oke kita setuju. Sekarang yang menjadi pertanyaan berapa persen kita mencontohnya, apakah mencontoh 20%, mencontoh 50% atau mencontoh 100%?.

Jika mencontoh 100% ini saya rasa tidak lah bisa dan mungkin, mengapa?. Karena kalau bisa dan semua umat Muslim bisa maka akan melahirkan Nabi-nabi baru. banyak orang mempunyai Ilmu Islam baru secuil saja sudah banyak yang mengaku Nabi apalagi bisa 100% hehehe. Mari kita ambil contoh dari agama lain yaitu Katolik dan Budha.

KRISTEN (KATOLIK) :

Apakah Yesus melakukan selibat dalam kehidupannya?. Ini sebuah pertanyaan yang sangat menarik. Semua pemeluk Kristen pasti mengatakan Yesus tidak pernah menikah. Beberapa orang Islam mungkin juga setuju dengan pendapat mereka. Meski begitu ada juga beberapa orang Islam dan kaum obyektif yang percaya Yesus menikah.
 
Dalam Islam nabi Muhammad adalah teladan yang mana semua perbuatan beliau harus dicontoh. Bukan hanya nabi Muhammad, nabi-nabi yang lain pun perlu dicontoh perilakunya. Itu menandakan bahwa para pengikut  nabi bisa ikut mencapai surga yang sama dengan surga para nabi. Pasti semua agama setuju bahwa para pengikut harus mengikuti pimpinan mereka agar bisa mencapai keselamatan bersama. Kalau ada yang tidak setuju berarti agama itu agama yang diskriminasi. Bagaimana dengan hal menikah?. Soal menikah pun para pengikut nabi Muhammad diperkenankan mencontoh nabi Muhammad selama alasannya kuat seperti konteks  nabi Muhammad, begitu pula nabi lain yang juga menikah.

Jadi anda pasti setuju jika para pengikut agama harus mencontoh pimpinan mereka misalnya para nabi sesempurna mungkin. Demikian umat Kristen harus mencontoh Yesus untuk kesempurnaan. Nah jika Yesus tidak menikah seharusnya umatnya juga tidak menikah. Nah bisa dibayangkan jika semua penganut Kriten atau Katolik melakukan selibat karena ingin 100% seperti Yesus pasti dari dulu mereka musnah. Selengkapnya BACA DISINI
 
 BUDHA :

Seperti halnya Katolik, Jika suatu pemimpin agama seperti Budha mengajarkan ajaran agama, maka umat Budha akan bisa dikatakan sebagai umat yang patuh pada Budha jika mengikuti ajaran Budha 100%.  Bahwa tak ada perbedaan dalam suatu agama. Bahkan pemimpin agama pasti ingin umatnya berada di surga atau nirwana yang sama.  Maksudnya begini : Jika pemimpin agama melakukan A maka pengikut agama juga harus melakukan A. Bahwa pemimpin agama pasti ingin pengikutnya mengikutinya secara penuh tidak setengah-setengah. Pemimpin agama merupakan contoh dan teladan yang baik, apa yang dilakukan harus diikuti. Nah jika semua umat Budha melakukan seperti yang dilakukan pemimpin mereka (tidak menikah) , bukankah mereka akan PUNAH?.

Jumlah umat Budha yang jutaan atau ratusan juta membuktikan bahwa mereka tidak bisa menerapkan aturan diatas dengan baik. Dalam artian aturan diatas sangat penuh kontradiksi. Yang diperlukan sebenarnya tidak menghilangkan nafsu, tetapi mengendalikan nafsu, karena kita butuh nafsu. Selengkapnya  BACA DISINI

BAGAIMANA ISLAM?

Nah untuk Islam sendiri ada yang lucu karena sebagian umat Muslim meniru nabi cuma setengah-setengah. Ada yang meniru secara buta juga. Ada yang makan pakai tiga jari, ada yang celana cingkrang dan lain-lain. Mengapa mereka cuma meniru sebagian?. karena tak akan bisa 100%. Bayangkan misalnya meniru Nabi istri 11, tak akan bisa karena jumlah wanita tak genap 11 untuk 1 orang pria. Atau sesuai perintah Al-Quran maksimal 4 tetap sama saja jumlah wanita tidak genap 4 untuk semua pria. Selengkapnya bisa anda baca DISINI dan juga DISINI


KESIMPULAN :
 
BerIslam lah secara Kaffah sesuai kemampuan kalian, semakin kalian mensucikan jiwa kalian dan semakin Takwa itu semakin bagus. Karena dalam kenyataannya kita dalam BerIslam pasti tidak sama. Biarkan yang bisa menjadi Kyai menjadi Kyai dan biarkan yang cuma ingin menjadi biasa-biasa saja ya biarlah. Tidak usah merasa paling Islam selama mereka tidak merugikan manusia lainnya secara Materi. Karena memang Surga itu bertingkat-tingak sesuai Amal. Selengkapnya BACA DISINI