Jodoh Di Surga


Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al-Quran At-Taghaabun :14)

Dari ayat diatas bisa kita simpulkan bahwa istri bisa menjadi musuh dalam selimut suami dan demikian sebaliknya, dimana bisa membawa kita ke neraka.

Lalu bagaimana jika istri dan suami sama-sama baiknya?. Apakah mereka akan menjadi suami dan istri juga di surga?. Coba perhatikan ayat berikut :

.................. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).(Al-Quran, Yunus : 61)

Nah dari ayat diatas bisa kita ketahui bahwa Allah menghitung pahala dan dosa dengan parameter atom atau yang lebih kecil lagi. Dengan demikian maka pahala suami dan istri yang sama-sama baik kemungkinan juga tidak sama. Menurut beberapa hadits surga memiliki 100 tingkatan. Tetapi berdasarkan ayat ini kemungkinan lebih, bahkan bisa ribuan atau jutaan tingkatan. (Kecuali tingkatan surga berdasarkan interval atau jarak dari angka tertentu ke angka yang lain, misalnya surga tingkat 1 dihuni manusia dengan kadar pahala antara 1000 sampai 2000). Tetapi jika mempertimbangkan keadilan Tuhan tentu kadar yang berbeda menikmati surga yang berbeda pula (beda kenikmatan).

Jika kita baca ayat-ayat Al-Quran maka surga itu diidentikkan dengan bidadari, apakah ini kiasan atau memang kenyataan. Jika kenyataan, lalu bagaimana dengan wanita yang tak bersuami atau pernah bersuami banyak?. Apakah mereka mendapat bidadari sebagai jodoh?. (Ini jika kita menggunakan pengukuran interval per 1 atom bukan 1000 sampai 2000).

Di dalam Al-Quran salah satu kenikmatan selalu diidentikkan sebagai bidadari (berjenis wanita). Ada beberapa terjemahan yang menuliskan sebagai “anak lelaki” sebagai pengganti makna bidadari dengan maksud bahwa para wanita juga akan mendapat suami dari golongan bidadara (Bidadari pria), yang mana ini sepertinya tidak mungkin.

Terjemahan umum dalam Al-Quran adalah bidadari (mengacu ke gender Wanita). Tapi dalam beberapa terjemahan ada juga yang menulisnya dengan “anak muda” atau ”remaja muda” bahkan ada yang menuliskan sebagai “anak lelaki”. Ini dalam kasus Surat Al-Waqiah 56:17 dan Al-Insan 76:19. 

Dalam terjamahan luar diartikan dengan remaja (Youths).

QS 056.017
YUSUFALI: Round about them will (serve) youths of perpetual (freshness),
PICKTHAL: There wait on them immortal youths
SHAKIR: Round about them shall go youths never altering in age,

QS 076.019
YUSUFALI: And round about them will (serve) youths of perpetual (freshness): If thou seest them, thou wouldst think them scattered Pearls.
PICKTHAL: There wait on them immortal youths, whom, when thou seest, thou wouldst take for scattered pearls.
SHAKIR: And round about them shall go youths never altering in age; when you see them you will think them to be scattered pearls
Jika diterjemahkan “anak lelaki muda” jelas salah, kalau diterjemahkan remaja ini terlalu umum tetapi akan lebih tepat jika cenderung ke jenis kelamin wanita (bidadari). Mengapa?, karena ada ayat Al-Quran yang lebih kuat sebagai dalil bahwa kata bidadari (jenis kelamin wanita) adalah yang dipakai. Karena dalam menterjemahkan perlu suatu konteks. Mungkin saja ada kasus kata yang sama diterjemahkan beda (hal itu karena konteksnya beda.) 

mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami NIKAHKAN mereka dengan BIDADARI-BIDADARI yang cantik bermata jeli. (QS. 52:20)
Orang-orang Yahudi pernah bertanya kepada Yesus mengenai jodoh di Surga  di Kitab Matius 22  sebagai berikut :

22:24"Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

22:25Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.

22:26Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.

22:28Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."

Yesus menjawab :

22:30Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.====> Baca pengertian ayat ini di artikel ini  Kegiatan Seksual Di Surga (Klik)

Aku (Ummu Salamah) berkata : “Wahai Rasulullah, biasanya ada wanita yang dinikahi oleh dua, tiga atau empat orang suami. Lalu wanita itu meninggal dan masuk surga, sedangkan para mantan suaminya juga semuanya masuk surga, lalu siapakah yang akan menjadi suaminya?.Rasulullah bersabda : “Wahai Ummu Salamah, sesunguhnya ia disuruh memilih, dan ia akan memilih yang paling baik akhlaknya diantara mereka. (Thabrani)

Tetapi sekali lagi jika kita menggunakan pengukuran atom diatas, dimana tingkatan surga ditentukan per 1 atom, apakah tetap berjodoh di surga?

Dulu sempat terbersit pemikiran apakah wanita akan menjadi pria di Surga, dan nanti mereka akan mendapat bidadari?. Karena di dunia Allah hanya melihat ketakwaan-bukan jenis kelamin.

......... Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. ....... (Al-Quran, Al Hujuraat :13)

Dan bahwa sebenarnya badan kita ini hanyalah cobaan, karena seperti kita tahu ada beberapa manusia yang terjebak di tubuh yang salah (seperti banci, dan sejenisnya). Jadi memang di surga nanti para pria akan mendapat bidadari. Lalu bagaimana dengan para wanita, apakah mereka akan mendapat bidadara (bidadari jenis lelaki)?. Terkadang ada pria atau wanita yang selama hidup sampai mati tidak mendapat jodoh karena berbagai alasan, misalnya : alasan ekonomi atau memang tidak ada yang memilih/naksir. Ada juga yang sudah menikah tetapi bercerai sampai mati. Jika yang mengalami itu lelaki tentu akan lebih mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa mereka akan mendapat bidadari di surga. Tetapi jika yang mengalami itu wanita, tentu kita tidak akan mengatakan mereka akan mendapat bidadari (karena sejenis). Jadi siapakah jodohnya di surga?.  

BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA JAWABAN YANG MUNGKIN (JIKA TINGKATAN SURGA BERDASARKAN INTERVAL TIDAK PER 1 ATOM PAHALA) : 
  1. Semua wanita yang masuk Surga akan menjadi lelaki (semua manusia yang masuk surga menjadi sejenis yaitu pria) dan akan mendapat Bidadari. Karena di dunia Jenis kelamin itu bagian dari cobaan. 
  2. Wanita dan pria dunia yang masuk surga akan dinikahkan sesamanya. Jika jumlah wanita lebih banyak maka akan ada poligami di surga. Tapi jika pihak wanita tidak mau dipoligami bisa minta pasangan pria dari surga (bidadara). Tapi berhubung kualitas lelaki dunia lebih baik dalam segala hal dari bidadara rasanya tidak mungkin pihak wanita menolak. Banyak kasus di dunia beberapa wanita berebut pria tampan. Dan di surga tentu keegoan dan rasa gengsi akan hilang. Jika pria yang lebih banyak maka sebagian pria tidak akan mendapat istri dari wanita dunia yang masuk surga tapi dari bidadari.
  3. Masing-masing pria selain mendapat istri dari jenisnya di surga juga mendapat bidadari. Bidadari ibarat selir bagi pria yang tugasnya membantu istri para pria yang punya hak sama layaknya istri
  4. Para wanita yang tidak menikah selama di dunia dan masuk surga akan dinikahkan dengan lelaki dunia yang masuk surga.
  5. Para pria yang tidak menikah di dunia dan masuk surga akan dinikahkan dengan wanita dunia yang masuk surga tetapi belum mendapat pasangan.
  6. Jika para wanita dunia sudah mendapat pasangan dari lelaki dunia yang masuk surga, para pria yang tidak beristri di dunia dan masuk surga akan mendapat istri dari bidadari. 
JIKA TINGKATAN SURGA DITENTUKAN PER 1 ATOM PAHALA, KEMUNGKINAN SEMUA MANUSIA DI DUNIA YANG MASUK SURGA DIBENTUK MENJADI 1 RAS BARU DENGAN JENIS KELAMIN SAMA (PRIA), DAN MASING-MASING MENDAPAT BIDADARI.

 ......... Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. ....... (Al-Quran, Al Hujuraat :13)