Sepanjang sejarah hidup manusia telah berlalu orang-orang suci baik yang sengaja disucikan maupun yang memang suci dari sananya. Sebagai orang suci, mereka juga memiliki pengikut. Sebagai pengikut terkadang mereka cuma memperhatikan ajaran sang orang suci dan tidak memperhatikan kehidupan sehari-hari orang suci tersebut. Yang lebih aneh lagi, para manusia mudah dibohongi dengan kata-kata sehingga seseorang yang mengaku sebagai nabi gadungan pun dipercaya. Bahkan ada yang percaya mereka itu jelmaan Tuhan.
Lalu bagaimana agar kita tahu seseorang
itu benar-benar orang suci?. Orang Suci biasanya tidak pernah mengatakan
dirinya sebagai seorang yang suci.Dalam kesehariannya mereka berlaku
seperti manusia biasanya yang butuh makan minum dan kegiatan lainnya.
Yang membedakan cuma tingkat ketakwaan.
Kalau diibaratkan itu semisal ahli fisika
dengan pesuruh. Ahli fisika semisal Einstein itu jago ilmu fisika
tetapi mempunyai kebutuhan yang sama dengan pesuruh. Yang menjadi
masalah adalah jika Ahli fisika itu punya pengikut dan pengikutnya
merasa bahwa tuannya tidak memiliki kebutuhan yang sama dengan pesuruh.
Orang-orang merasa tuannya menjadi manusia super yang hidupnya menjadi
tidak manusia lagi. Tuannya telah menjadi sesuatu yang sempurna.
Jika kita pergi ke tempat-tepat yang
dianggap suci, entah itu Wihara, Pura, Kelenteng, Gereja, Pesantren atau
yang lainnya, maka kita bisa memastikan bahwa disitu adalah tempat
orang-orang suci bermukim. Kita sering melupakan satu hal bahwa ditempat
itu disediakan tempat khusus buat mereka, namanya Toilet.
Bisakah anda bayangkan bagaimana sikap
orang-orang suci itu ketika berada di dalam Toilet?. Kira-kira bagaimana
gaya mereka?. Apa yang mereka bayangkan saat di toilet?. Suara apa yang
mereka keluarkan? Apakah Gaya mereka ketika di toilet sudah membawa
mereka menjadi manusia yang sempurna bak Tuhan?.