Umat Islam memiliki 5 rukun Iman, dimana diantaranya beriman kepada Kitab - kitab Allah. Disebutkan di beberapa ayat Al-Quran dan Hadits (diantaranya) yaitu :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS 4 : 136)
“Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman): “Kami beriman kepada Allah
dan kitab yang diturunkan kepada kami, dan kitab yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan kitab yang
diberikan kepada Musa dan Isa serta kitab yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di
antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. 2 :
136)
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan
nabi-nabi.” (QS. 2 : 177)
Keimanan itu ialah engkau akan percaya (beriman) pada Allah,
malaikat-malikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari
akhirat, dan engau akan percaya kepada takdir baik dan buruk dari
pada-Nya. (HADITS RIWAYAT. MUSLIM)
Pengertian kitab : Kitab secara bahasa artinya buku, sedangkan arti kitab
menurut istilah, ialah kumpulan wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada
rasul-sarul-Nya yang terdapat pada lembaran-lembaran, kemudian dijilid
menjadi bentuk buku.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia , kitab/ki·tab/ n 1 buku: -- bacaan; 2 wahyu Tuhan yang dibukukan; kitab suci
Dalam beberapa terjemahan bahasa Inggris, kitab juga diartikan sebagai buku. Nah selama ini banyak kaum Muslim yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak berkata agar Al-Quran untuk dibukukan. Tetapi rukun iman secara langsung mengatakan bahwa Al-Quran adalah sebuah kitab, dimana pembukuan adalah bagian dari rukun iman.
Dalam perjalanan sejarah, baik dari nabi Daud Musa ataupun Isa, selalu saja firman Allah terbukukan, dan dari terbukukannya ini pula kita bisa mengecek keaslian atau ketidak asliannya. Dan kita tahu apakah ada campur tangan manusia atau tidak didalamnya. Dan dengan dibukukan pula kita bisa mengetahui bahwa Al-Quran memang terjaga keotentikannya (Baca Disini)
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS 15 : 9)