Belakangan ini dan bahkan sudah sejak tahunan yang lalu setiap ada teror entah itu film atau nyata selalu dikaitkan dengan Islam. Apakah benar Islam mengajarkan terorisme?. Jika tidak mengapa notabene yang melakukan teror memiliki akidah Islam yang lumayan bagus?.
Dengan tegas Islam menolak terorisme, dan bahwa Islam itu merupakan agama yang memiliki kitab suci dimana ayat yang satu dengan yang lain tidak bisa dipisahkan, maka seseorang seharusnya baru bisa dikatakan beragama Islam setelah orang itu membaca dan mempelajari seluruh isi Kitab Suci Al-Quran dengan baik. Karena ber-agama itu ibarat sekolah dimana ada tingkatan-tingkatan dari Taman Kanak-kanak sampai universitas, demikian Islam juga dalam mempelajarinya ada tingkatan-tingkatan.
Bahwa bayi yang baru lahir langsung diberi label beragama Islam (karena bapak ibunya beragama Islam) tidak masalah, tetapi sebenarnya itu hanya sebuah pelabelan, belum pembelajaran. Jika anak itu sudah dewasa dan ber KTP Islam, itu juga belum jaminan bahwa dia sudah menjadi Islam, alias baru Islam secara label.
Islam karena label sangat berbahaya, mengapa?. Islam karena label sangat mudah terdoktrin ajaran yang salah. Banyak dari kaum muda Islam terdoktrin mengenai ajaran Islam garis keras, padahal Islam itu lembut. Tentu anda mengerti bahwa dasar dari ajaran Islam garis keras itu pada dasarnya tentang Jihad. Dan Jihad diidentikkan dengan Kekerasan. Padahal kekerasan yang benar itu untuk meluruskan, analoginya jika ada sebuah besi yang bengkok maka untuk menjadi lurus harus dipanasi dan dipukuli. Tetapi banyak dari ajaran Jihad itu malah menuju ke arah yang tidak diharapkan dalam Islam.
Rasulullah Saw bersabda:
Siapa diantara kalian melihat ke mungkaran maka dia hendaklah mencegah
kemungkaran itu dengan tangannya yaitu kuasanya. Jika tidak mampu
hendaklah dicegah dengan lidahnya. Kemudian kalau tidak mampu juga
hendaklah dicegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman [HR. Bukhari, Muslim]
Hadits diatas didahului dengan sikap tegas (keras/fisik) dan diakhiri dengan sikap sebatas menggerutu (berharap dalam hati). Keutamaan untuk berlaku secara fisik memperhatikan banyak aspek tentunya apakah itu menguntungkan atau merugikan bagi khalayak ramai. Jika merugikan bahkan sampai membuat nyawa orang lain hilang tentu tidak diperbolehkan, dan lebih memilih jalan hati.
[QS 2:11]
Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
[QS 2:205] Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.
[QS 7:33]
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak
manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah
dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui."
Contoh beberapa ayat Al-Quran diatas jelas melarang melakukan kerusakan baik yang berhubungan dengan tanaman, hewan dan juga hak manusia tanpa alasan yang benar. Bahkan menyangkut perang yang isinya saling membunuh pun Islam memiliki aturan yang jelas (Baca Disini)
Ada beberapa faktor terjadinya terorisme :
- Dendam pribadi
- Dendam kepada negara
- Agenda internasional tersembunyi