Dimanakah Tuhan Itu?



Dimanakah Tuhan (Allah) Itu?

Pendapat yang biasanya muncul adalah :
  • Karena kita milik Allah maka kita bagian dari Allah
  • Karena Allah Maha Besar maka kita didalam Allah
  • Karena segala sesuatu berasal dari Allah maka kita bagian dari Allah
Kesimpulannya : Kita ya Allah juga 

Kesimpulan seperti itu banyak lho digunakan oleh sebagian manusia, bahkan ada juga aliran-aliran dalam Islam yang berkesimpulan begitu.

Lalu bagaimana?. Yang benar bagaimana?. Bukankah pendapat tersebut diatas benar?. Jawabannya BENAR tapi dari sisi manusia, dari sisi pemikiran manusia. TAPI dari sisi Tuhan itu SALAH BESAR.


[Al-Quran Surat  57:3] Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin  dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

dalam logika manusia maka itu ibarat anda masuk lalu anda keluar. Bagaimana jika hal itu dipercepat dengan kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya (yang terbesar di jagad)?. Maka yang ada adalah 0. Inilah sebenarnya hakekat Ke-Tuhan-an.


Sekarang jika anda punya teman apakah anda tahu apa isi hati teman anda? Atau jika anda punya suami/istri apakah anda tahu apa isi hati dan isi kepala (pikiran) pasangan anda?. Bukankah yang tahu adalah teman atau pasangan anda sendiri. Dengan kata lain siapa yang tahu ALLAH ya ALLAH SENDIRI. Dan Allah memberi tahu tentang eksistensi-NYA kepada manusia sebatas yang diketahui manusia. Dan hanya satu yang hakiki yaitu bahwa ALLAH (Tuhan) itu 1 (BACA DISINI ==> TUHAN ITU 1)

Nah kembali sebentar ke artikel sebelumnya yang pernah ditulis diblog ini, yaitu mengenai Sidratul Muntaha (DISINI), bahwa  ada batas dimensi antara pikiran rasional dan irasional. 

Jadi sebenarnya yang tahu siapa & dimana Allah ya Allah sendiri. Jadi Allah memberitahu kepada kita siapa DIA sebenarnya. Nah kalau dalam islam Allah memberitahu manusia siapa diri-NYA sebagai berikut :

QS 112 : 1: Dia-lah Allah; Yang Maha Esa (Satu)

Di agama lain pun sama :

JawabYesus kepadanya, ‘Hukum yang utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa’… ” (Injil – Markus 12: 29-KRISTEN)“

Ekam evadvitiyam” (Dia satu satunya tanpa ada duanya) (Chandogya Upanishad 6:2:1-HINDHU)“

Dengarlah hai Israel : Tuhan kita adalah Tuhan yang satu”. (Ulangan 6:4 – YAHUDI)
Apakah maksudnya esa?. Apakah Yesus satu-satunya yang dianggap Tuhan?. Ternyata ada yang lain yang dianggap Tuhan yaitu Budha, Syech Siti Jenar, Al-Halaj, Begawan Rajnees, dll yang belum tersebut. Tapi seupama anda keberatan dan anda merasa manusia yang anda anggap Tuhan adalah satu-satunya, mari kita ke test yang ke-2

QS 112 : 2 : Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu.
Apakah semua manusia saat para Tuhan diatas hidup bergantung semua pada mereka???. Yesus saat itu ada di Yerusalem di Israel. Apakah saat itu orang Jepang bergantung pada Yesus???. Demikin juga berlaku buat Budha, Syech Siti Jenar, Al Halaj, Begawan Rajnees dll. Okelah mungkin kita akan meloloskan mereka pada test ke-2 ini. Mari ke test yang ke-3

QS 112 : 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan
Yesus, Budha, Syech Siti Jenar, Rajnees, dll mempunyai awal dan akhir. Dilahirkan dari seorang wanita dan mengalami kematian nantinya. Pertengahan tahun 1981 Begawan Rajness  membuat markas yang dikenal sebagai Rajneespuram di kota Osho Amerika. Saat dikubur, tertera tulisan di nisannya “Rajnees tidak pernah lahir dan mati, pernah singgah di planet Bumi pada tanggal 11 Des 1931-19 Jan 1990”. Mereka lupa menulis di batu nisannya bahwa Rajnees pernah ditolak masuk ke 21 negara karena tidak punya Visa (bayangkan ada Tuhan mengemis Visa).

Mungkin anda merasa Tuhan anda lolos dari test ini, oke mari kita ke test yang ke-4

QS 112 : 4 : Dan tidak ada seorangpun/sesuatupun yang setara dengan Dia
Kalau ada Tuhan yang kekuatannya diperbandingkan dengan sesuatu berarti dia bukan Tuhan. Kalau ada yang mengatakan Tuhan kekuatannya 100 ribu kali Gajah atau 1 juta kali kekuatan Gajah berarti dia bukan Tuhan. Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu. Yesus, Rajnees, Budha, Syekh Siti Jenar, Al-Halaj bukankah semuanya berbentuk manusia, yang makan, minum, tidur, dan disusui saat masih bayi. Waktu masih kecil semuanya bermain-main layaknya anak-anak kecil dll. Semuanya setara sebagai manusia (bermata, bertangan dan kaki) yang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Manusia itu bertingkat baik dari kemampuan intelektual atau spiritual. Ada yang tidak mampu dan sangat mampu. Orang yang tidak mampu sering mengangkat orang yang sangat mampu sebagai Tuhan!

Sekarang apakah anda sudah  yakin Tuhan anggapan anda itu  bisa disetarakan dengan sesuatu?.

Kalau anda tetap menganggap Tuhan anda lolos dari 4 test diatas berarti benar kata Tuhan anda memper-Tuhan-kan nafsu anda.

Ke empat kalimat yang berwarna kuning diatas terdapat dalam Al-Quran surah ke 112. Cukup simple, padat tidak bertele-tele.

Nah bagi manusia tidak usah terlalu njelimet (detil bin pusing) dalam merumuskan Tuhan. Anda tidak akan ketemu rumusnya. Jika pun Tuhan memberitahu rumus-NYA tentang siapa DIA, Bagaimana komposisi ujud-NYA, tak akan mampu dan kuat manusia menalarnya atau melogikanya. Jika anda keluar dari 4 konsep diatas (yang berwarna kuning) dan terus mencari-NYA, anda bisa GILA, atau kalau tidak GILA ya mungkin jadi AGNOSTIK atau malah ATHEIS.  Sampai sekarang saja manusia belum bisa mengenali fisiknya sendiri.

Ingin belajar tentang Tuhan lebih lanjut, silahkan KLIK DISINI