Dan orang-orang kafir Mekah berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) mu’jizat-mu’jizat dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata”. [QS 29:50]
Pada ayat diatas Nabi Muhammad mengatakan bahwa Mukjizat itu terserah Allah apakah Allah akan mengasih atau tidak. Ini menekankan bahwa Nabi Muhammad bukanlah seseorang yang gila akan kesaktian atau mukjizat. Nabi mengatakan bahwa beliau hanya pemberi peringatan. Ini menunjukkan bahwa Mukjizat yang sebenarnya adalah Al-Quran itu sendiri. Meski banyak hadits yang menyebutkan tentang mukjizat nabi, tetapi Al-Quran adalah bukti nyata. Bukti itu antara lain bisa dibaca DISINI dan DISINI dimana dalam artikel-artikel disana bisa dibuktikan bahwa Al-Quran tidak mengalami perubahan. Selain itu banyak ditemukan bukti-bukti ilmiah dalam Al-Quran dimana sudah banyak diulas oleh Harun Yahya DISINI
Dan Allah
akan mengajarkan kepadanya (Yesus/Isa) Al Kitab, Hikmah, Taurat dan
Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada
mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu
tanda (mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk
kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia
menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang
yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku
menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu
apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. [QS 3:48-49]
Itulah
mukjizat yang diberikan Allah kepada nabinya Isa Putera Maryam.
Menanggapi Mukjiat Isa (Yesus) tersebut ternyata ada perbedaan diantara
orang Muslim dan Kristen. Orang Muslim menganggap Mukjizat Isa (Yesus)
sebagai hal yang biasa karena semua atas izin Allah. Sedangkan orang
Kristen menganggap mukjizat Isa (Yesus) sebagai sesuatu hal yang luar
biasa, sehingga mereka berlebihan dalam beragama dengan mengangkat Yesus
(Isa) sebagai Tuhan.
Mengapa ada
nabi yang diberi mukjizat secara langsung dan tidak?. Hal itu karena
konteks yang dialami berbeda-beda. Para nabi sebelum nabi Muhammad
rata-rata mempunyai mukjizat. Misalkan nabi Musa dan Isa (Yesus) yang
oleh Allah diberi mukjizat secara langsung karena umat (golongan
manusia) yang dihadapi saat itu adalah umat (golongan manusia) yang
penuh dengan takhyul dan sihir. Itulah mengapa sihir harus dibalas
dengan mukjizat. Sedangkan nabi Muhammad diberi mukjizat yang lebih
mengarah ke rasional karena umat sekarang cenderung memakai rasio akal
dalam menilai sesuatu.
Sekarang mari kita pahami apa maksud Allah memberi para utusan-NYA dengan mukjizat dan implikasinya kepada para pengikutnya.
QUR’AN SURAH AL-BAQOROH (2) : 102
(2)……..dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya………
(1) Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir untuk kejahatan),
hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir untuk
memurtadkan manusia dari jalan Allah). Mereka mengajarkan sihir kepada
manusia ……..
(3)………Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu
yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat,
dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui.
Dari ayat
diatas kita bisa menyimpulkan bahwa Mukjizat yang dibawa oleh para nabi
itu adalah ujian bagi musuh nabi dan juga ujian bagi para pengikut nabi.
Seperti yang dikatakan oleh Malaikat Harut dan Marut diatas bahwa
sebelum mereka mengajarkan sesuatu (mukjizat) mereka berkata : “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Mukjizat
nabi telah mengembalikan beberapa musuh nabi kembali ke jalan yang benar
(Allah). Tetapi ternyata Mukjizat nabi itu juga membuat pengikut (umat)
selanjutnya terjerumus (Kafir) dari jalan Allah. Karena mereka begitu
mengkultuskan mereka (nabi) dan menyekutukannya dengan Allah. Disini ada
indikasi bahwa ada musuh dalam selimut yang sengaja mempengaruhi
pengikut yang lain untuk mengkultuskan nabi dan menyekutukannya dengan
Allah.
Hal yang
aneh lagi adalah bahwa orang Kristen sering menyerang umat Islam bahwa
Nabi umat Islam “Nabi Muhammad” tidak memiliki mukjizat apa-apa. Agaknya
mereka lupa dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Bible. Yesus
mengatakan dalam Matius 24:24 sebagai berikut :
BIBLE MATIUS 24:24
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Nah sudahkah
mereka membaca ayat ini?. Jika sudah, mengapa mereka merendahkan Nabi
Muhammad yang dalam pandangan mereka tidak memiliki Mukjizat?. Bukankah
orang-orang yang mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-
mukjizat menurut Matius 24:24 adalah nabi Palsu?. Lalu apakah Yesus juga
bisa dikatakan nabi Palsu?.
BIBLE MATIUS 7:22-23
Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!”
Dari ayat
diatas bisa kita simpulkan bahwa Mukjizat bukanlah parameter utama untuk
menentukan kebenaran ajaran Allah. Karena banyak yang menggunakan
Mukjizat untuk menipu manusia dengan berpura-pura sebagai utusan Allah
alias nabi Palsu.