Selama ini kita sering beranggapan bahwa dikeluarkannya Adam dan Hawa dari Surga karena memakan buah terlarang (Buah Khuldi). Apakah Adam dan Hawa keluar dari Surga
karena makan Buah Khuldi?. Ternyata tidak. Adam dan Hawa keluar dari
Surga karena bertelanjang diri.
TAPI APA SIH MAKSUD TUHAN SEBENARNYA?. KENAPA HARUS ADA LARANGAN DI SURGA SAAT ITU? BACA DISINI
Utuk meyakinkan anda bahwa sebab Adam dan Hawa diusir dari Surga karena bertelanjang diri, mari kita hayati ayat-ayat Al-Quran berikut ini :
TAPI APA SIH MAKSUD TUHAN SEBENARNYA?. KENAPA HARUS ADA LARANGAN DI SURGA SAAT ITU? BACA DISINI
Utuk meyakinkan anda bahwa sebab Adam dan Hawa diusir dari Surga karena bertelanjang diri, mari kita hayati ayat-ayat Al-Quran berikut ini :
Kemudian
syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam,
maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak
akan binasa?” [QS 20:120]
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu,lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia [QS 20:121]
Dari kedua ayat diatas tampak jelas bahwa setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi, aurat dari Adam dan Hawa kelihatan sehingga mereka berdua menutupinya dengan daun-daunan Surga. Lalu ada lagi ayat Al-Quran yang ditunjukkan kepada kita semua sebagai anak cucu Adam dan Hawa. Ayatnya berbunyi sebagai berikut :
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat
yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman.[QS 7:27]
Hai anak
Adam , sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. [QS 7:26]
Ada beberapa pertanyaan tentunya dari
ayat-ayat diatas. Diantaranya adalah, mengapa dengan hanya memakan buah
Khuldi Adam dan Hawa rela melepaskan pakaiannya dan memperlihatkan
auratnya?. Tentu itu buah yang super ajaib tentunya.
Kemungkinan dengan memakan buah itu
mengakibatkan keduanya menjadi tidak sadar dalam artian setengah mabuk
seperti halnya orang yang sakaw /terbang atau apalah setelah menghisap
Ganja (seribu kalinya atau lebih). Dan mulailah para iblis membisikkan hal-hal yang membuat Adam dan
Hawa melepaskan pakaiannya dan saling mempertontonkan kemaluannya. Ini
adalah hal yang memalukan bagi manusia sebagai makhluk yang paling agung
diantara semua ciptaan Allah di Surga.
Sekiranya Adam dan Hawa memakan Buah Khuldi tetapi bisa menahan godaan untuk bertelanjang diri dan saling memperlihatkan Auratnya mungkin tidak akan dihukum keluar dari Surga. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa saat peristiwa itu terjadi Adam dan Hawa belumlah menjadi suami istri di Surga. Karena jika sudah menjadi suami istri di Surga tentu tak masalah memperlihatkan auratnya.
Ternyata menutup Aurat atau berpakaian itu hal yang sangat penting sekali dan sangat dianjurkan oleh Tuhan. Hal ini bisa kita baca pada kitab-kitab di agama lain dimana menutup aurat itu sangat dianjurkan oleh Tuhan. Karena hal ini berhubungan dengan kesopanan.
Berbicara
masalah kesopanan, maka salah satunya adalah kesopanan bagi wanita dalam
berpakaian. Masing-masing wanita akan mempunyai pendapat
sendiri-sendiri tentang kesopanan mengenai pakaian yang mereka pakai.
Mungkin ada yang menganggap memakai rok mini itu masih sopan.
Tingkat
kesopanan di berbagai negara sangatlah berbeda, misalnya di
negara-negara Barat untuk menghormati wanita kita harus menciumnya (bisa
di tangan atau di pipi). Di India wanita yang memperlihatkan pusarnya
mungkin terkesan sopan tetapi itu akan dianggap merendahkan diri di
beberapa negara lain. Di Jawa (Indonesia) wanita yang mengangkat tangan
sampai ketiaknya kelihatan adalah tidak sopan tetapi di daerah lain di
Indonesia mungkin biasa saja. Sekarang mari kita baca pakaian kesopanan
wanita menurut Kitab Suci.
MENURUT KRISTEN
I KORINTUS
Tetapi
tiap-tiap perempuan yang berdo’a atau bernubuat dengan kepala yang tidak
bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang
dicukur rambutnya (11:5)
Sebab jika
perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga
menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan,
bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi
kepalanya (11:6)
Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat (11:10)
Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdo’a kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? (11:13)
MENURUT HINDHU
Ketika Brahma berpapasan, ketika Brahma memilihkan anda seorang perempuan, kalian hendaknya menundukkan pandangan, tidak boleh memandang. Anda harus menyembunyikan pergelangan anda, dan tidak boleh memperlihatkan apa yang dipergelangan anda (Rigveda Book 8 Hymn 33 Verses 19)
Orang tidak boleh senonoh, apabila seorang suami mengenakan pakaian istrinya, tidak boleh mengenakan pakaian lawan jenis (Rigveda Book 10 Hym 85 Verses 30)
Rama berkata kepada Shinta, dia memerintahkan agar menundukkan pandangan dan mengenakan kerudung (Mahavir Charitra Act 2 Page 71)
MENURUT ISLAM
[QS 33:59] Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[QS 24:31]
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Mungkin
dari kita akan berfikir mengapa Tuhan ingin wanita memakai pakaian
standard (layaknya Jilbab). Karena Jilbab (seperti yang dipakai di Arab
dengan motif polos), selain pakaian kesopanan juga adalah lambang
kesederajatan wanita. Yang mana bisa menurunkan tingkat iri dan dengki
diantara wanita. Dimana kita tahu wanita itu punya perasaan yang mudah
iri jika melihat orang lain punya kelebihan materi. Dan inilah yang
sebenarnya diinginkan Tuhan.