Di dalam literatur Islam (Al-Quran) diterangkan bahwa ketika Allah hendak menciptakan manusia, Malaikat sempat protes.
[Al Quran 2.30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Dalam ayat diatas coba anda
perhatikan kalimatnya. Disana Allah ingin menciptakan manusia untuk
menjadi Khalifah di bumi. Tetapi sempat diprotes oleh malaikat dengan
berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah (Baca Disini), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?”. Dari nada kalimat ini "padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?" kita dapat memahami bahwa ada
suatu kecemburuan malaikat kepada manusia. Mungkin saat Allah mulai
menciptakan bumi, malaikat sudah lama mengharapkan bahwa merekalah yang
akan menjadi khalifah di bumi. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Para Malaikat menuruti perintah Allah?.
Di dalam Khasanah Islam Malaikat digambarkan sangat setia kepada Allah dan tidak akan berkhianat. Hanya terdapat sedikit catatan mengenai Malaikat yang sedikit "membuat bencana" terhadap manusia disebutkan : (QS 2:102) ….dan apa yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negeri Babil
yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu)
kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari
kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan isterinya….. .Dampak dari kelakuan 2 Malaikat itu membuat manusia bisa melakukan sihir dan membuat kerusakan. Di daerah timur tengah juga terdapat cerita mengenai Malaikat yang dihukum dan dipenjara karena membangkan perintah Allah (ini hanya sekedar cerita)
Bagaimana dengan di Kristen?. Di khasanah Kristen sangat terkenal dengan istilah yang namanya Malaikat Jatuh "Fallen Angel". Ayat-ayat dibawah ini sering dijadikan referensi dalam literatur kisah Malaikat Jatuh.
Kitab Kejadian 6:1-2 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia
itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Yesaya 14:12"Wah,
engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau
sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit,
aku
hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku
hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak
naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Kebanyakan para sarjana setuju bahwa satu sepertiga dari para malaikat jatuh dalam dosa dan Menjadi setan, inilah awal Malaikat turun ke bumi dan berinteraksi dengan manusia,
khususnya wanita. Dalam literatur Kristen dikisahkan Zamyaza (nama salah satu malaikat sang pemimpin) memaksa 199 malaikat lainnya untuk mengawini para wanita BACA DISINI. Akhirnya 200
Malaikat melakukannya dan mereka tahu ini dilarang Allah (mereka
membangkang). Akhirnya para wanita hamil dan melahirkan para raksasa yang menguasai
semua kemahiran manusia, dan akhirnya berbalik melawan manusia dan
berbuat banyak dosa.
Salah satu Malaikat yaitu Azazel mengajarkan kepada manusia banyak
hal, semisal perhiasan, perisai dll yang akhirnya menimbulkan kefasikan
manusia, juga percabulan dan akhirnya banyak kesesatan. Azazel inilah salah satu Fallen Angel (pembangkang) . di 1 Henokh 1 dia dikenal sebagai Rameel (Tuhan Pagi)
4 Malaikat antara lain Uriel, Raphael,Michael dan Gabriel banding ke
Allah agar bisa menghakimi penduduk bumi. Uriel kemudian disuruh Allah
untuk memberitahu Nabi Nuh akan adanya banjir besar yang akan
membinasakan bumi kecuali Nabi Nuh dan pengikutnya.
Kitab Kejadian : 6:5-8 "Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan
binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal,
bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.