Mungkin bagi anda-anda yang beragama
Abrahamik (Islam, Kristen atau Yahudi) ada yang bertanya, dimanakah
Adam dan Hawa diciptakan?. Apakah diciptakan di bumi atau di surga?.
Kalau di Surga apakah Surga itu sebatas penggambaran tempat di Bumi
atau Surga yang sesungguhnya?. Dari pertanyaan ini ijinkan aku
mengurainya untuk mendapatkan jawabannya.
Jujur mungkin ini agak sulit untuk
memastikan dimana tepatnya Adam dan Hawa diciptakan. Hal ini karena
Kitab Suci hanya memberi sedikit petunjuk dan bahasanya juga bisa
multi tafsir. Pertama-tama yang harus diperhatikan disini adalah
bahwa menurut pemahaman umum Islam, Adam dan Hawa diciptakan di
Surga. Sedangkan menurut Kristen, Adam dan Hawa diciptakan di Bumi,
yaitu di taman Eden (Surga Dunia). Antara Surga, Bumi dan Taman Eden
tentu memiliki pemahaman dan pengertian bahasa yang beda pula.
Berhubung ini adalah blog agama, maka
mari kita coba memahami berdasarkan pemahaman agama baik Islam atau
Kristen. Menurut pemahaman umum ajaran Islam, Adam dan Hawa
diciptakan di Surga, yang setelah melakukan kesalahan maka mereka
dibuang turun ke bumi. Konsep Islam bahwa Adam dan Hawa diciptakan di
Surga dapat dipertanggungjawabkan melalui ayat-ayat Al-Quran sendiri.
[QS
2:214] Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.
Ayat
Al-Quran diatas (yang berwarna dasar kuning) dengan jelas mengatakan
bahwa untuk mencapai Surga perlu cobaan. Itulah mengapa jika Adam
dan Hawa diciptakan di Surga, saat di Surga mendapatkan cobaan dari
Allah. Lantas jika ada pertanyaan mengapa cobaannya di Surga?,
mengapa tidak di bumi?, bisa dibaca disini.
Apa
yang terjadi dengan Adam dan Hawa diatas hampir sama dengan apa yang
dikatakan di Kitabnya orang Hindhu. Menurut Purana : Orang
bijak mengutuk Lingga Siwa, jatuh kebumi dan membakar segalanya bagai
api. Parwati berubah jadi Yoni dengan tenang memegang lingga kedalam
Yoninya. Anda bisa membacanya lebih lengkap disini.
Dalam
terjemahan Al-Quran memang ada beberapa perbedaan pemilihan kata,
misalnya dalam kalimat yang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia
tertulis “Surga” tetapi di terjemahan Inggis tertulis “Taman
(Garden)”.
[QS 2:35]
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu
surga ini,
QS 002.035
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “O Adam! dwell thou and thy wife in the Garden;.........
MUHD M.W.PICKTHALL: And We said: O Adam! Dwell thou and thy wife in the Garden, M.H.SHAKIR: And We said: O Adam! Dwell you and your wife in the garden.......
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “O Adam! dwell thou and thy wife in the Garden;.........
MUHD M.W.PICKTHALL: And We said: O Adam! Dwell thou and thy wife in the Garden, M.H.SHAKIR: And We said: O Adam! Dwell you and your wife in the garden.......
Jadi
pada dasarnya ada terjemahan yang mengartikan tempat hidup Adam dan
Hawa pertama kali dengan Surga tapi ada yang sebatas Taman.
Sebenarnya yang perlu diperhatikan disini bukan Surga atau Taman,
tapi kata “Turun”. Nah Kata Turun ini tentu merujuk dari tempat
yang tadinya tinggi ke rendah. Sekarang mari kita lihat ayat
lengkapnya sekali lagi:
[QS
2.38] Kami
berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! ......
QS 002.038
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “Get ye down all from here;
MUHD M.W.PICKTHALL: We said: Go down, all of you, from hence;
ABDLH.YUSUF ALI: We said: “Get ye down all from here;
MUHD M.W.PICKTHALL: We said: Go down, all of you, from hence;
Yang
berbahas Inggris kalimatnya hanya sebatas menyuruh turun....
sedangkan kata “Surga” tidak ditambahkan.
[7:24]
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian (Adam & Hawa),
sebahagian kamu (Keturunan Adam & Hawa) menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang
telah ditentukan".
[7:25]
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu
mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Ada sebagian Muslim yang memahami kedua
ayat diatas sebagai bukti Adam dan Hawa diciptakan di Bumi. Tetapi
mari kita lihat lagi.
[QS 7:24]
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian (Adam & Hawa),
........Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat
mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
[QS 2:36]
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula
dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi
yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan."
[QS 7:25]
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu
mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Kalau kita perhatikan kedua ayat diatas, kata “Turun” merujuk ke “Bumi”, seandainya Adam dan Hawa diciptakan di Bumi mungkin kata “Turun” kurang pas. Kalau tercipta di bumi, lalu harus turun dari mana?, apakah ini kata kiasan?, apakah turun dari gunung?. Kata “Turun” dan “Bumi” seolah-olah mengindikasikan Adam datang ke Bumi dalam keadaan sudah tercipta dari tempat lain layaknya Avatar. Tetapi ada juga terjemahan yang tidak menulisnya sebagai "Turun".
002.038
M.H.SHAKIR:
We said: Go forth from this
(state) all; (pergi dari sini)
Katakanlah:
Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam
dua masa ……………… (QS. 41:9)
Maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa . ….(QS.
41:12)
…Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuninya) dalam empat masa (Penjelasan itu sebagai
jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (QS. 41:10)
Dalam QS 7 : 54 secara
total Allah menciptakan alam semesta 6 masa. Bumi dalam QS 41:9 dalam
2 masa, dalam QS 41:12, penciptaan 7 langit dalam dua masa=>langit
dan bumi kemungkinan bersamaan waktunya = 2 masa. Dan kadar makanan 4
masa ==>Total 6 masa. Jadi ada kemungkinan kadar makanan tidak
diciptakan secara serentak. Mana yang lebih dulu diciptakan?. Tentu 7
langit dulu & Bumi dulu dan setelah itu kadar makanan. Di ayat
ini tidak disinggung mengenai penciptaan manusia.
[QS
2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
......[38:71]........... "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia (Khalifah) dari tanah". [2:30] .........Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" ....
Ayat
ini mengindikasikan bahwa harus ada yang mengelola bumi. Kata
“menjadikan” mengandung banyak arti, bisa berarti “menciptakan”
atau “mengutus, tetapi dalam konteks ayat diatas kata "menjadikan" bukan
berarti menciptakan tetapi memposisikan sebagai (khalifah). Misalnya
kalimat “menjadikan raja” itu
berarti dia sebelumnya bukanlah berada di posisi (singgasana) raja
yang setelah dijadikan raja dia menduduki singgasna raja (jadi
seperti utusan).
[QS 38:72-76]
Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya
roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadanya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,
kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk
orang-orang yang kafir.
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan
diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan
aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". [38:77]
Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
038.077
YUSUFALI: (Allah) said: “Then get thee out from here: for thou art rejected, accursed.
PICKTHAL: He said: Go forth from hence, for lo! thou art outcast,
SHAKIR: He said: Then get out of it, for surely you are driven away:
Sebenarnya agak susah memang untuk menyimpulkan apakah Adam dan Hawa diciptakan di Surga atau Bumi. Tapi ada satu petunjuk yang bisa kita simpulkan bahwa mereka diciptakan di Surga, yaitu lewat Kehadiran Allah di QS 38:72-77 diatas, dimana menyiratkan semua berkumpul di tempat yang sama. Perhatikan ayat-ayat diatas, bahwa ketika Allah mengatakan "keluarlah" atau "turunlah", itu mengindikasikan bahwa Allah juga hadir disana. Nah itu lebih afdol jika Allah tetap disinggasana-NYA, Karena dalam pemahaman Islam Allah itu tetap di tempat-NYA, bukan sesekali naik ke Langit atau turun ke Bumi.
YUSUFALI: (Allah) said: “Then get thee out from here: for thou art rejected, accursed.
PICKTHAL: He said: Go forth from hence, for lo! thou art outcast,
SHAKIR: He said: Then get out of it, for surely you are driven away:
Sebenarnya agak susah memang untuk menyimpulkan apakah Adam dan Hawa diciptakan di Surga atau Bumi. Tapi ada satu petunjuk yang bisa kita simpulkan bahwa mereka diciptakan di Surga, yaitu lewat Kehadiran Allah di QS 38:72-77 diatas, dimana menyiratkan semua berkumpul di tempat yang sama. Perhatikan ayat-ayat diatas, bahwa ketika Allah mengatakan "keluarlah" atau "turunlah", itu mengindikasikan bahwa Allah juga hadir disana. Nah itu lebih afdol jika Allah tetap disinggasana-NYA, Karena dalam pemahaman Islam Allah itu tetap di tempat-NYA, bukan sesekali naik ke Langit atau turun ke Bumi.
Untuk lebih meyakinkan mari kita lihat persamaan kata Surga pada dua ayat Al-Quran dibawah :
(QS 2:25) Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga (JANNAATIN) yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya.
(QS2:35) Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga (ALJANNATA) ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
Kedua ayat diatas menggunakan kata JANNAH (Surga). Nah pada QS 2:25 Dijelaskan bagaimana keadaan Surga itu, seperti : -mengalir
sungai-sungai di dalamnya. -Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu (berarti alam lain setelah dunia / setelah kematian)."- di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya (mereka kekal)
LALU JIKA DI SURGA MENGAPA HARUS TURUN KE DUNIA?
Kita semua manusia secara fisik adalah
keturunan dari Nabi Adam dan Hawa, tetapi kita semua secara ruh
diciptakan secara sendiri-sendiri. Saat Adam dan Hawa berada di Surga
mereka berdua belumlah berketurunan, dan tidak diketahui apakah Allah
merencanakan untuk berketurunan disana seandainya mereka masih berada
didalam Surga (tidak melanggar perintah - baca disini)
Nah setelah Adam dan Hawa turun ke Bumi maka Allah memandang perlu bagi
mereka berdua berketurunan, karena jika tidak, bumi tidak akan bisa
dikembangkan seperti sekarang ini. Itulah mengapa manusia disebut
sebagai Khalifah.
Di alam lain, di alam ghaib tentunya, terdapat alam diperbatasan antara
Surga dan Neraka, yang menurutku ini adalah alam ruh (ruh murni bukan
ruh gentayangan).
[QS 7:46] Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)
*Kalimat orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan bisa mereka yang meninggal saat bayi, masih kecil atau belum mengerti akan dosa, atau mereka yang baik dosa atau pahala jumlahnya seimbang. Kesinilah mereka kembali. Mereka sempat mengenal para penghuni tersebut dahulunya.
*Kalimat orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan bisa mereka yang meninggal saat bayi, masih kecil atau belum mengerti akan dosa, atau mereka yang baik dosa atau pahala jumlahnya seimbang. Kesinilah mereka kembali. Mereka sempat mengenal para penghuni tersebut dahulunya.
*Kalimat
bahwa mereka belum memasukinya dan ingin segera memasukinya
mengindikasikan keinginan mereka untuk memasuki Surga. Allah menawarkan
mereka para ruh pengguni alam tersebut kesempatan untuk masuk Surga
dengan cara dilahirkan sebagai manusia, dan Allah sudah mengingatkan
bahwa mereka akan diuji di dunia nanti apakah layak masuk surga atau
jatuh ke Neraka.
[QS 2:214] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Diantara
para ruh yang merasa sanggup dengan ujian yang akan dialami didunia
nanti, maka mereka dilahirkan ke dunia sebagai manusia, dan saat mereka
lahir semua bayi adalah fitrah, suci, dan Islam.
[QS 7:172] Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa (ruh) mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar
di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Dan
terbukti setelah mereka dilahirkan di dunia sebagian masih bisa
mengikuti janji yang dahulu mereka katakan sebelum dilahirkan bahwa
hanya akan bertuhan kepada Allah, tetapi sebagian ternyata lupa dan
mengingkari. Dan sebagian besar karena mengikuti agama bapak ibu nya.
Tidaklah seorang bayi yg dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka
bapaknyalah yg menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik.(Hadits Muslim 4805).
Jika
Manusia meninggal dimasa kecil (Bayi) lalu kemana mereka akan pergi?
mereka akan kembali ke alam antara Suga dan Neraka (alam asal mereka).
Mungkin
ada sebagian dari anda yang bertanya, jika memang dari Surga dengan
cara apa Adam dan Hawa diturunkan?. Tentu ini mudah bagi Allah sang
pencipta. Tetapi untuk lebih meyakinkan, anda pasti tahu kisah Isra
Miraj, nah bisa saja Adam dan Hawa turun lewat cara itu atau mungkin
dengan cara lain.
[QS
17:1] Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Tentu beberapa diantara kita ada yang berfikir, mengapa Adam dan Hawa
yang sudah hidup enak di Surga harus turun ke dunia?. Mengapa Adam dan
Hawa harus
melakukan dosa dahulu untuk turun ke bumi?. Mengapa
mereka tidak langsung diturunkan saja?.
Apakah cobaan yang menimpa Adam dan Hawa karena berkaitan dengan tugas sebagai Khalifah yang akan mereka emban?.
[QS 2:30] Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Coba perhatikan ayat diatas. Malaikat bertanya pada Tuhan " Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi......" , padahal kita tahu
bahwa Adam dan Hawa itu sudah ada di Surga. Dari sini seolah-olah
Malaikat tahu bahwa Adam dan Hawa lah yang akan terpilih daripada
mereka. Jika bumi itu lebih menyengsarakan daripada Surga mengapa
Malaikat ingin dipilih untuk jadi Khalifah?. Apakah Tugas menjadi
Khalifah itu sangat tinggi pahalanya?.
Seperti kita ketahui, Adam dan Hawa
diciptakan di surga dan sudah
barang tentu mereka sudah tahu akan kenikmatan surga. Padahal bumi itu
merupakan alam liar yang perlu digarap. Dan untuk menggarap bumi agar
menjadi surga dunia perlu kerja keras. Dan kita tahu bagaimana sifat
manusia yang kadang pemalas. Andaikan Adam dan Hawa langsung diturunkan
ke bumi bisa saja mereka akan merasa malas karena sudah terbiasa hidup
enak di surga. Dan tugas sebagai khalifah akan sia-sia. bahwa untuk
mengelola dunia perlu kerja keras. Kerja keras bisa
dimotivasi jika ada ampunan dan kesalahan. Saat Adam dan Hawa melakukan
dosa mereka membuat kesalahan, dan tentu mereka berharap ampunan. Nah
Allah akan memberi mereka ampunan jika bisa menjadi khalifah yang baik.
Ini adalah suatu bentuk motivasi untuk menjadi Khalifah yang baik.
[QS 2.38] Kami berfirman: “Turunlah
kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu,
maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Motivasi menjadi Khalifah dari Adam dan Hawa inilah yang harus diwarisi
oleh anak cucu adam, bahwa jika berbuat salah berusahalah menjadi
Khalifah yang baik agar bisa meraih Surga yang dijanjikan Tuhan.
Kesimpulan :
Dosa Adam & Hawa sebagai motivasi untuk menjadi khalifah yang
baik di dunia agar mendapat ampunan dari Allah dan sebagi bukti bahwa
Allah Maha Pengampun bagi hambanya yang bertobat. Dan sebagai
pelajaran bagi anak cucu Adam di bumi agar dapat mengambil hikmah dari
kejadian ini, yaitu jadilah khalifah yang baik untuk mendapatkan
ampunan dan surga atas kesalahan kita selama di bumi.
[QS 2.37] Kemudian Adam menerima
beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
ARTIKEL TERKAIT :
Sekarang
mari kita baca kisah penciptaan Adam dan Hawa menurut Al-Kitab Injil
(Bible). Kisah penciptaan mereka bisa dibaca di Kitab Kejadian.
Sebelumnya mari kita lihat ayat Kitab Kejadian dalam Kristen:
1).
Kejadian I : 3-5
Dikatakan bahwa cahaya diciptakan hari pertama
Dikatakan bahwa cahaya diciptakan hari pertama
2). Kejadian I : 14-19
Dikatakan benda yang memancarkan cahaya, Bintang, Matahari diciptakan pada hari ke-4
Dikatakan benda yang memancarkan cahaya, Bintang, Matahari diciptakan pada hari ke-4
(Bagaimana mungkin Penyebab cahaya diciptakan pada
hari ke-4 dan cahaya diciptakan pada hari pertama?)
3). Kejadian I : 9-13
Dikatakan Bumi diciptakan pada hari ke-3
(Bagaimana mungkin ada siang dan malam tanpa tanpa
Matahari “penyebab cahaya”. Tidak mungkin bumi ada dulu daripada
Matahari)
4). Kejadian I :
11-13
Dikatakan Tumbuhan, Empon-empon, semak belukar, pohon, mereka ciptakan pada hari ke-3
Dikatakan Tumbuhan, Empon-empon, semak belukar, pohon, mereka ciptakan pada hari ke-3
(Bagaimana mungkin tumbuhan bisa hidup tanpa ada
sinar Matahari)
Bisa
kita lihat bahwa ayat-ayat tentang penciptaan di Alkitab Injil
menimbulkan pertanyaan bahwa ayat-ayat diatas tidaklah ilmiah.
Setelah hari yang ketujuh lah penciptaan Adam (manusia) dimulai,
dimana bisa dibaca di Kitab Kejadian 2-4. Di bawah ini aku copykan
beberapa ayat-ayat pokoknya saja.
2:7-10 ketika
itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya
TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Ada
suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11Yang
pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh
tanah Hawila, tempat emas ada.
2:13Nama
sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush.
2:14Nama
sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur
Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
2:21Lalu
TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat
itu dengan daging.
2:22Dan
dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Nah dari semua ayat Kejadian diatas
perhatikanlah bahwa Adam dan Hawa diciptakan di Taman Eden. Dimanakah
Taman Eden itu?. Anda bacalah nama-nama sungai didalamnya. Ada 4
sungai yang dicantumkan disana yaitu :
- Pison di Hawila (Sekitar India)
- Gihon di Tanah Kush ( Sekitar Pegunungan Hundhu Kush)
- Eufrat di Asyur (Sekitar Irak)
- Tigris di Asyur (Sekitar Irak)
Jadi bisa disimpulkan
bahwa Taman Eden itu ada di suatu tempat melingkupi suatu daerah
antara India, Pegunungan Hindhu Kush dan Irak. Nah percayakah ada
Taman Eden di daerah tersebut?. Taman Eden berarti Taman Surga dimana
tak ada taman lain yang seindah dengannya. Tetapi apakah hal itu bisa
dibuktikan secara keilmuan modern?. Jika memang Taman Eden itu ada
disana bukankah seharusnya kita bisa melihatnya sekarang meski hanya
sisa-sisa?. Dan bukankah sekarang ini banyak dijumpai tempat yang
indah di bumi ini selain didaerah tersebut?.
Kejadian
2:9 :Lalu
TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik
dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.
Nah
apakah benar ada pohon dari seluruh bumi terkumpul didaerah antara
India, Hindhu Kush sampai Irak?
Kejadian
3:17Lalu
firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Kejadian 3:23Lalu
TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah
dari mana ia diambil.
Sebenarnya
ada sebuah pertanyaan besar dari ayat Kejadian 3:17 ini, dikatakan :
“ dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu”. Jika Adam dan Hawa diciptakan di Bumi bukankah
mereka sudah mendapat rezeki dari tanah?. Ayat ini seolah-olah
memberitakan bawa selama di Taman Eden mereka tidak bersinggungan
dengan hal-hal yang berbau tanah.
Seorang
ahli filsuf dari Yunai yaitu Philo mengatakan tentang "original
man," or "heavenly man," dimana
dilahirkan dalam image atau gambaran Tuhan. Perkataan Philo ini mirip
ayat Alkitab Injil sebagai berikut :
Yakobus
3:9Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah
kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
Heavenly
Man (Manusia Surga) itu merupakan penggambaran sempurna dari Logos
atau sifat Ilahi yang tanpa gender sebagai ide atau Firman yang
cerdas. Yang darinya kemudian lahirlah manusia Bumi.
Kisah
“Heavenly Man” ini juga hampir mirip dengan kisah di Agama Hindhu
yaitu “Purusa” meskipun tak sama persis. Purusa meliputi bagian-bagian dari para dewa
(gambaran). Di Rigweda, Purusa digambarkan sebagai Raksasa Purba yang
dikorbankan oleh para Dewa dimana dari tubuhnya tercipta dunia.
Lalu
bagaimana kesimpulannya?. Jika disuruh untuk memilih tentu kaum
Muslim akan memilih versi Islam dan Kaum Kristen memilih versi
Kristen. Tetapi ada satu hal mendasar bahwa dalam beberapa literatur
Muslim dikatakan bahwa setelah Adam dan Hawa diusir dari Surga,
mereka berdua diturunkan ke Bumi di daerah seperti yang tersebut
dalam Alkitab Injil, yaitu sekitar India dan Arab atau Irak.