Sebab-sebab Perbedaan Awal Puasa




Mengapa setiap mau memasuki awal ramadhan terjadi banyak perbedaan dalam nenetukan awal puasa, sehingga hari raya juga berbeda?. Hal itu karena mereka berpedoman pada salah satu hadits berikut.

"Berpuasalah kamu semua karena melihat (hilal) dan berbukalah ketika melihat (hilal)." (Al-Hadits)

Hilal adalah penampakan bulan yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami Konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam dan berbentuk seperti Bulan Sabit tipis. 
 
[QS 2:189] Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji;.....

Metode penggunaan Hilal (melihat secara langsung dengan mata) dikenal dengan metode Rukyat. Penggunaan cara ini bersifat geografis, dimana kemungkinan tidak semua daerah secara bersamaan melihat Hilal, karena terhalang mendung, awan atau lainnya. Dan sampai sekarang banyak aliran yang berpedomaan pada cara ini. Masing-masing aliran yang memakai metode ini akan berbeda penentuan karena banyak kendala geografis pada masing-masing daerah.

Lalu apakah bisa menyatukan awal puasa?. Jawabannya bisa kalau semua organisasi atau aliran bisa menyatukannya. Tentu harus ada induknya untuk menyatukan hal ini, bisa dari pemerintah atau badan lain. Lalu apa dasar penyatuannya?. Untuk menyatukan harus ditemukan tolak ukur yang akurat, dan menurut pendapatku ya dengan Teleskop. Karena alat ini tidak terhalang oleh cuaca. Metode ini dikenal dengan metode Hisab, yang berdasarkan astronomi. Sesama pengguna metode ini bisa juga berbeda penentuan karena perbedaan derajat pengukuran. Tetapi setidaknya bisa diminimalkan.