Nabi Zoroaster, Nabi dalam agama Zoroaster atau Persi-isme, merupakan pendiri agama yang dikenal dengan agama “Zoroaster” yang juga dikenal sebagai agama yang menjadikan api sebagai focus penyembahan (paganisme) yang entah api tersebut digunakan untuk alat konsentrasi dalam menyembah Tuhan yang sebenarnya atau memang mereka menganggap api adalah Tuhan Pencipta Alam. Keyakinan ini lahir sekitar 2.500 tahun yang lalu di Persia atau mungkin lebih tua, karena tak ada catatan pasti.
Tetapi untuk memahami api dalam agama Zoroaster, kita harus mengerti asal mula penggunaan api tersebut. Agama Zoroaster tak lepas dari Nabi Ibrahim sebagai Imam semua bangsa. Anda bisa membacanya secara lengkap Disini. Di artikel tersebut disebutkan bahwa menurut :
Biographia Antiqua & Anacalypsis; by Godfrey Higgins Vol. I, p. 396.,
menyebut beberapa orang Majuzi menyamakan Ibrahim dengan Zoroaster, dan
memanggilnya “Ibrahim Zaradust (Ibrahim Zerdascht = Ibrahim teman Api). Dan bahwa Nabi Ibrahim merupakan pendiri pertama agama Zoroaster.
Ibrahim Zeradascht (Ibrahim Zaradust) dikatakan sebagai teman api. Ini tentu mengingatkan kita akan kejadian yang menimpa nabi Ibrahim saat dibakar hidup-hidup oleh Namrud tetapi tidak mati. Seperti yang dikisahkan di agama Abrahamik (Islam, Kristen,Yahudi) bahwa saat Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup beliau tidak mati. Hal ini bisa membuat orang yang melihat saat itu yang suka tahyul akan memandang api layaknya sesuatu yang Magis dan mendewakannya. Dan tentu saat itu Nabi Ibrahim juga punya pengikut. Nah pengikut setia yang tidak ikut hijrah ke Tanah Kana'an (klik disini) pastilah tetap menjaga monoteisme tanpa ada simbol Api untuk sarana peribadatan. Itulah mengapa kaum Zoroaster yang masih murni kalaupun menggunakan Api dalam peribadatannya bisa saja Api hanya dipakai sekedar untuk menghubungkan dengan Ibrahim.
Konsep Tuhan Dalam agama Zoroaster (Dasatir, Ahura Mazda)
-Dia itu satu
-Dia lebih dekat padamu daripada dirimu sendiri
-Dia diatas segala yang kamu bayangkan
-Dia tanpa awal dan akhir
-Dia tak punya bapak, istri dan anak
-Dia tak berujud
-Tak ada yang menyerupainya
-Tak dapat dilihat dan dipahami dengan pikiran
-Dia itu satu
-Dia lebih dekat padamu daripada dirimu sendiri
-Dia diatas segala yang kamu bayangkan
-Dia tanpa awal dan akhir
-Dia tak punya bapak, istri dan anak
-Dia tak berujud
-Tak ada yang menyerupainya
-Tak dapat dilihat dan dipahami dengan pikiran
Tuhan
dalam Agama Zoroaster dikenal dengan “AHURA MAZDA”. Ahura = Tuan dan
Mazda = Kebijaksanaan. Sekarang ini Ahura Mazda berarti “Tuhan yang
Bijaksana”
Mereka
memiliki 2 kitab suci yaitu “Dasatir” dan “Avesta”. Dasatir dibagi dua
menjadi “Khurda-dasatir” dan Kalan-dasatir”. Sedangkan Avesta dibagi
menjadi “Khurda-avesta” dan “Kalan-avesta” serta “Zend avesta (Maha
Zen)”. Kitab mereka ditulis dalam “pahlawi” dan “Zendi” yang mana
sedikit dari mereka yang memiliki kesamaan bahasa.
Salah satu tokoh idaman saya yaitu Dr Zakir Naik mengulasnya sebagai berikut :
Dalam
Zen-Avesta Farvardin Yasht Bab 28 ayat 129, Buku Keramat Timur volume
23, Zen-Avesta bagian 2 Hal. 220 mengatakan : “ Ia adalah pemenang, ia
adalah Soeshyant, namanya “Astvat-ereta”. Soeshyant berarti sesuatu yang
bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Dalam Al-Quran Surat 21
(Al-Anbya) : 107 Allah Berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin)”. Soeshyant
juga berarti ia yang berdoa (Muhammad dalam bahasa Arab berarti yang
berdoa). Astvad-ereta adalah sebuah makhluk yang berperang melawan Iblis
dalam kehidupan manusia dan ia akan melawan terhadap pemujaan
benda-benda”. Nabi Muhammad adalah pemenang dalam perebutan kota Mekah
yang saat itu menjadi tempat memuja berhala.
Astvad
ereta berasal dari kata Astu yang berarti orang yang berdoa (seorang
pemimpin agama), sesuai dengan kata “Ahmad” (nama lain Muhammad) yang
berarti seseorang yang berdoa”. Dalam Zend-Avesta jika dibaca lebih jauh
dalam “Zamyad Yasht” Bab 16 ayat 95 Buku Keramat Timur Volume 23 bagian
2 Hal. 308 dikatakan bahwa Teman dari Astaved-eresta, mereka akan
bertempur melawan Iblis, mereka akan memiliki pemikiran, pendengaran dan
penglihatan yang bagus serta berbudi tinggi. Mereka tidak akan
tergoyahkan keyakinannya karena hal-hal tersebut. Jika kita telaah Umat
terbaik adalah yang sejaman dengan Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabat
beliau (para Khalifah & Tabi’in).
Dalam
Dasatir dikatakan bahwa saat “Zoroastir” (pengikut Zoroaster) ketika
mereka melakukan perjalanan untuk melakukan pelajaran kemudian menjadi
banyak, ada seseorang yang muncul bersama kawan-kawannya yang akan
menaklukkan dan mengalahkan kesombongan Persia dan para pengikutnya, dan
mereka tidak menyembah api namun mereka berkiblat ke Ka’bah yang
dibangun oleh Ibrahim, yang akan membersihkan pulau itu dan mereka ini
akan menjadi rahmat bagi seluruh manusia, mereka akan memerintah daratan
rahasia di Persia kecuali Antalkan dan orang-orang ini akan memilih
raja yang murah hati. Dalam Kitab Bundanish ayat 6 sampai 27 dikatakan
bahwa Soeshyant akan menjadi nabi yang terakhir. Dalam Al-Quran Surat
33:40 Allah berfirman : “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari
seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.