Konsep Imamah & Imamiyah Tidak Sesuai Konsep Islam?



Konsep Imamah atau Imamiyah yang ditulis di artikel ini dimaksudkan untuk konsep kepemimpinan Dinasty, dimana kepemimpinan muslim didasarkan pada golongan atau turunan tertentu.

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.al-Ahzab:40) 


Tafsir umum dari ayat diatas adalah Allah melarang ada panggilan Zaid bin Muhammad, yakni beliau bukanlah ayahnya sekali pun telah mengangkatnya sebagai anak (adopsi). (Ibnu Katsir).

Tetapi aku memiliki pandangan lain soal ayat diatas. “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." Penekanan dari kalimat ini adalah Bukan bapak dari anaknya tetapi seorang Nabi.

Hal itu ditekankan bahwa Nabi Muhammad itu bukanlah seperti seorang raja dinasti dimana kekuasaan atau pengaruhnya harus melalui keturunannya. Mengapa?. Karena keturunan nabi belum tentu sehebat bapaknya.

Contoh : Nabi Luth, anak nabi Luth itu ingkar pada Allah termasuk isterinya. Nabi Nuh, keturunan Nabi Nuh dan kerabat juga ada yang ingkar. Jadi sangat bahaya sekali jika keilmuan apalagi menyangkut agama hanya didasarkan pada keturunan. Dimana keturunan nabi-nabi yang lain? Nabi Sulaiman, Daud, Harun dan lain-lain. Dimana anak-anak cucu mereka?. Apakah mereka juga kualitas imannya seperti nenek moyangnya?. Keturunan Nabi Ibrahim yang dijanjikan oleh Allah adalah keturunan utama (garis utama).


Bagaimana dengan keturunan Nabi Muhammad?.  Setelah dipelajari pengikut Hasan & Husain lah yang membuat cikal bakal pemahaman Syiah (terutama Rafidah) menyebar (BACA DISINI). Syi'ah Rafidah lah yang membuat pernyataan-pernyataan yang melemahkan pemahaman Tauhid.

Jadi konsep apa yang cocok?. Yang cocok adalah konsep demokrasi Islam seperti dalam pemilihan 4 Khalifah. Dimana orang-orang yang paling beriman dan berilmu tinggi tepat untuk dipilih!. Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran agar setelah nabi kita harus mengikuti para Ulama (Ulama yang benar tentunya).