Inilah Alasan Aliran Ahmadiyah Tidak Disukai Oleh Aliran Islam Lainnya


Berbicara mengenai Ahmadiyah tidak bisa lepas dari sang pendirinya yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Mungkin kita sudah umum mendengar atau melihat bahwa aliran ini banyak mendapatkan penentangan terutama di kawasan yang memegang aliran Ahlu Sunah seperti di Indonesia. Dan mungkin anda ragu-ragu apakah benar ajaran Ahmadiyah menyeleweng dari akidah Islam. Mungkin anda sudah membaca di buku atau internet bentuk bentuk penyelewengannya tapi masih ragu, karena di indonesia saja mereka selalu mengatakan mereka tetap mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi mereka.

Disini bisa anda lihat pada salah satu situs Ahmadiyah (kemungkinan situs resmi) dimana anda akan bisa melihat hal yang dipertentangkan selama ini. Anda bisa membacanya di DISINI (alamatnya mirip dengan blog ini), disitu memang dikatakan bahwa mereka masih bernabi kepada Nabi Muhammad. Tetapi ada beberapa poin yang bisa digaris bawahi dimana poin tersebutlah yang menjadi pertentangan. 

Yang disampaikan dibawah ini sesuai yang ditulis di artikel mereka (semoga belum diedit) dan hanya sedikit poin penting saja , and bisa membacanya lebih lanjut.

  1.  Mereka menggunakan judul "The Promised Messiah.....(Al masih yang dijanjikan....)". Tentu kita tahu bahwa Mesiah itu sebenarnya tertuju ke Nabi Isa DISINI 
  2. Pemakaian kata "as" dibelakang Mirza Ghulam Ahmad seperti pada kalimat "Hazrat Mirza Ghulam Ahmad(as), the Promised Messiah and Mahdi was born to a noble family in Qadian, India." Padahal pemakaian akhiran "as" identik untuk para nabi seperti Nabi Musa as, dll
  3. Dikatakan dalam artikel  "His earnest defence of religion was ultimately blessed when he started to receive direct revelation from Allah – a blessing that he received for the rest of his life" yang berarti "Pertahanan sungguh-sungguh pada agamanya pada akhirnya diberkati ketika ia mulai menerima wahyu langsung dari Allah - berkat yang ia terima selama sisa hidupnya. Seperti diketahui bahwa wahyu terakhir adalah kepada Nabi Muhammad, dan tak ada lagi wahyu Allah yang disampaikan secara langsung setelah Nabi Muhammad. Tetapi Ahmadiyah mengatakan demikian, bahwa Mirza Ghulam Ahmad menerima wahyu langsung dari Allah.
  4. Dikatakan dalam artikel "The Holy prophet Muhammad(saw) prophesied that the Promised Messiah(as) would be raised near a white minaret, east of Damascus. This prophecy was fulfiled with the advent of the Promised Messiah(as) from Qadian, India, a city directly east of Damascus", yang artinya " Nabi Muhammad (saw) yang suci menubuatkan bahwa Mesias yang Dijanjikan (as) akan dinaikkan dekat menara putih, sebelah timur Damaskus". Nubuatan ini dipenuhi dengan munculnya Mesias yang Dijanjikan (as) dari Qadian, India, kota di timur Damaskus secara langsung. Turunnya Nabi Isa di Damaskus nanti merupakan salah satu berita dari Nabi Muhammad. Untuk memahami hal ini anda bisa membaca pada artikel DISINI.Di artikel itu juga ditulis "He also wrote a fascinating treatise in 1899 entitled Jesus in India, a book that uncovered remarkable evidence of Jesus’(as) journey to India" yang artinya " Ia juga menulis sebuah risalah yang menarik pada tahun 1899 yang berjudul Yesus di India, sebuah buku yang menemukan bukti yang luar biasa dari Yesus (as) perjalanan ke India", anda bisa membaca artikel tentang ini pada artikel DISINI

    Di artikel lainnya yang masih disitus yang sama DISINI dikatakan "These were the words spoken by Hadhrat Mirza Bashir-ud-Din Mahmud Ahmad(ra) upon the death of his beloved father, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad(as) of Qadian, the Promised Messiah and Imam Mahdi"

    Thereafter, on 12th January 1889 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad(as) was blessed with a son, named Mirza Bashir-ud-Din Mahmud Ahmad(ra). It was this child who would go on to further fulfil the Qur’anic prophecy; ‘And He will raise him among others of them’, and who would fulfil the prophecy of Musleh Mau’ud - See more at: http://www.reviewofreligions.org/2819/the-promised-son/#sthash.KgSH4cx6.dpuf
    Mirza Ghulam memiliki anak dimana mereka menganggap anaknya juga sebagai pemenuhan nubuatan dari Al-Quran " Thereafter, on 12th January 1889 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad(as) was blessed with a son, named Mirza Bashir-ud-Din Mahmud Ahmad(ra). It was this child who would go on to further fulfil the Qur’anic prophecy; ‘And He will raise him among others of them’, and who would fulfil the prophecy of Musleh Mau’ud" artinya " Setelah itu, pada 12 Januari 1889 Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (as) dikaruniai seorang putra, bernama Mirza Bashir-ud-Din Mahmud Ahmad (ra). Anak ini yang akan pergi untuk lebih memenuhi nubuat Al-Qur'an, "dan Dia akan membangkitkan dia diantara yang lain dari mereka ', dan yang akan memenuhi nubuat sebagai Musleh Mau'ud (Reformis yang terjanjikan)

    KESIMPULAN : Dari sedikit pernyataan tersebut tanpa membedah yang lain (sudah banyak diulas di media) dapat disimpulkan bahwa kaum Ahmadiyah ingin menyejajarkan Mirza Ghulam Ahmad dengan para nabi khususnya Nabi Isa (Yesus). Dan ingin mengatakan bahwa keturunannya juga terberkati layaknya do'a nabi Ibrahim yang meminta agar keturunan beliau terberkati. Bagaimana menurut anda?

     ARTIKEL TERKAIT :

     
    The Holy prophet Muhammad(saw) prophesied that the Promised Messiah(as) would be raised near a white minaret, east of Damascus. This prophecy was fulfiled with the advent of the Promised Messiah(as) from Qadian, India, a city directly east of Damascus. - See more at: http://www.reviewofreligions.org/the-promised-messiah-and-mahdi/#sthash.wxWZ2Lbm.dpuf


    Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) , the Promised Messiah and Mahdi was born to a noble family in Qadian, India.
    Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as) , the Promised Messiah and Mahdi was born to a noble family in Qadian, India.
    Hazrat Mirza Ghulam Ahmad(as),
    Hazrat Mirza Ghulam Ahmad(as),
    Hazrat Mirza Ghulam Ahmad(as),

The Promised Messiah and Mahdi and Founder of The Review of Religions - See more at: http://www.reviewofreligions.org/the-promised-messiah-and-mahdi/#sthash.wxWZ2Lbm.dpuf