Di kitabnya orang Islam (Al-Quran) dikatakan sebagai berikut, Dan firman-NYA: “Sungguh celakalah orang-orang yang menulis al-kitab dengan tangan mereka, lalu mereka katakan: “Ini adalah dari Allah.” (mereka lakukan itu) untuk mencari keuntungan sedikit. Sungguh celakalah mereka karena aktivitas mereka menulis kitab-kitab (yang mereka katakan dari Allah itu), dan sungguh celakalah mereka akibat tindakan mereka. (al-Baqarah:79)
Kita semua belajar agama dari Kitab suci.
Kitab suci diyakini sebagai firman Tuhan. Sehingga firman Tuhan harus
terbebas dari keragu-raguan. Keraguan terkadang berasal dari banyaknya
pertentangan di dalam Kitab tersebut. Dalam Injil sekarang, pertentangan
itu begitu nyata. Misalnya :
(1). Pertentangan matematis. Contoh :
3 ayat ini yang merupakan firman Allah tentang Berapa anak-anak Benyamin ?
a. 10 orang (Kejadian 46:21).
b. 5 orang (Bilangan 26:38-39).
c. 3 orang (I Tawarikh 7:6).
b. 5 orang (Bilangan 26:38-39).
c. 3 orang (I Tawarikh 7:6).
(2). Pertentangan Non Matematis, contoh:
3 ayat ini menerangkan tentang siapa jati diri Yesus?
a.Sebagai Rasul dan Imam (Ibrani 3:1)
b.Sebagai anak manusia.” (Matius 17:19)
c.sebagai Tuhan (Kisah Rasul 10:36)
Jika pertentangan itu bersifat matematis,
seperti dalam nomor 1, tentu kita bisa tahu dengan jelas pertentangan
tersebut. Jika kita mengacu nomor 2 pun jelas sekali pertentangannya.
Tetapi terkadang kaum Kristen memandang bahwa nomor 2 bukan pertentangan
tapi saling melengkapi. Hal itu karena mereka mengacu pada ayat :
“Pada mulanya adalah Firman, Firman bersama dengan Tuhan, dan Firman itulah Tuhan ” (Yohanes 1 :1).
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu]”(1 Yohanes 5:7)
Yang menarik adalah bahwa ayat ini hanya Yohanes yang mengucapkan. 11 Murid lainnya tidak mengucapkan sama sekali.
Yang menarik adalah bahwa ayat ini hanya Yohanes yang mengucapkan. 11 Murid lainnya tidak mengucapkan sama sekali.
Kaum Kristen sering mendasarkan doktrin Trinitas pada dua ayat diatas. Bahwa Tuhan itu melingkupi "Bapa, Yesus dan Roh Kudus". Benarkah demikian?. Sekarang mari kita baca ayat Alkitab Injil yang lain :
Supaya mereka semua menjadi satu, sama
seperti Engkau, ya Bapa, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar
mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus aku. Dan aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan
yang Engkau berikan kepadaku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti
kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku supaya
mereka sempurna menjadi satu agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah
mengutus aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau
mengasihi aku. (Yohanes 17 : 21-23)
Dalam Yohanes 5:7 disebutkan bahwa ada 3
saksi : Bapa, Firman dan Roh Kudus. Yang jadi pertanyaan adalah :
siapakah saksi pertama?. Apakah Bapa, Firman atau Roh Kudus?. Seperti
kita ketahui dalam kamus Kristen Bapa= Tuhan, Firman=Yesus dan Roh
Kudus=Malaikat.
Tentu saksi pertama Bapa, karena DIA_lah
pencipta segala sesuatu (yang awal). Saksi kedua adalah Roh kudus yang
merupakan pembawa Firman. Dan saksi ketiga adalah firman itu sendiri. Ketiganya adalah satu, tetapi bukan satu dzat tetapi satu tujuan. Mengapa?. Kerena ayat itu berlanjut ke Yohanes 17 : 21-23.
Dalam Yohanes 17 : 21-23, dapat dipahami
bahwa ada kesatuan antara Bapa, Yesus dan mereka. Siapakah mereka
disini?. Mereka tidak lain adalah pengikut Yesus yang percaya pada
ajaran Yesus. Jadi ada saksi yang ke empat yaitu “Mereka”.
Jadi dapat ditarik kesimpulan, siapapun
pengikut Yesus akan menjadi satu dengan Yesus, Roh Kudus dan Bapa. Jadi
bisa dikatakan bahwa tidak ada trinitas dalam Kristen. Yang ada adalah
Multinitas.
Memahami dua ayat diatas tentu kita
menyadari bagaimana kedudukan Yesus dalam kaumnya, bahwa beliau hanya
pembawa pesan atau nabi. Kedua ayat diatas sama-sama berasal dari
Yohanes. Yang menjadi pertanyaan apakah di satu sisi Yohanes mengajarkan
Trinitas dan di sisi lain Yohanes mengajarkan multinitas. Jika benar berarti Yohanes seorang yang plin-plan tentunya.
Jika kita telaah lebih lanjut,
sebenarnya Yohanes bukan mengajarkan Trinitas atau multinitas. Tetapi
Yohanes mengajarkan kedekatan antara Allah dengan orang-orang yang
beriman. Mengapa?. Karena pada awal pembukaan
Injil Yohanes (1:1) dimana dikatakan : “Pada mulanya adalah Firman,
firman bersama dengan Tuhan dan Firman itulah Tuhan”. Yang menjadi
pertanyaan adalah, apakah ayat ini berbunyi seperti ini?. Tidak.
Lalu bagaimana bunyi yang benar?. Yang
benar seperti ini : “Pada mulanya adalah Firman, Firman bersama dengan
Tuhan, dan Firman itulah DARI Tuhan (Yohanes 1 :1).
John 1:1 ” In the beginning was Word, and the Word was with God, and the Word was god”.
Coba perhatikan ayat diatas, ada dua
kata God disana. Bedanya yang pertama huruf besar “G” dan yang kedua
huruf kecil “g”. Mengapa?. Karena dalam kaidah bahasa Yunani kata God
dalam “And the word was with God” adalah HO-THEOS yang berarti THE GOD. Sedangkan kata god pada kalimat “and the word was god” adalah Ton-theos yang berarti a god (sifat ketuhanan)
Pada
catatan kaki Al-Kitab “The New Testament of The New American Bible”
1970 hal 203 dikatakan bahwa Yohanes 1: 1-18 sebagai karya bebas yang
dipakai sebagai intro Injil Yohanes. Dan khususnya Yohanes 1:1
diperkirakan merupakan plagiat dari filsafat Plato, dimana hal ini
diperkuat oleh Argument Bapa Gereja “Saint Agustine” dalam bukunya “The
confession of Saint Agustine”.
Jadi status Yesus sebagai Tuhan harus dipahami bukan Tuhan layaknya Allah Sang Pencipta dimana Yesus sebagai anak Biologis Tuhan dan Yesus itu Tuhan, tapi tuhan dalam artian hamba Allah (Ton-theos/a god). Karena orang-orang Yahudi selalu menggunakan kata anak tuhan dalam memposisikan kedudukan mereka dihadapan Allah.
Jadi status Yesus sebagai Tuhan harus dipahami bukan Tuhan layaknya Allah Sang Pencipta dimana Yesus sebagai anak Biologis Tuhan dan Yesus itu Tuhan, tapi tuhan dalam artian hamba Allah (Ton-theos/a god). Karena orang-orang Yahudi selalu menggunakan kata anak tuhan dalam memposisikan kedudukan mereka dihadapan Allah.
Untuk lebih memperjelas kedudukan antara "Bapa, Yesus dan Roh Kudus", mari kita baca pengertian mengenai Roh Kudus.
Baik orang
Islam maupun orang Kristen mempercayai apa itu Roh Kudus. Tetapi ada
perbedaan mendasar dari kedua agama ini dalam memahami Roh Kudus. Dalam
Islam Roh Kudus disebut Ruhul Kudus (Ruhul Qudus). Lalu apakah ada perbedaan antara Roh
Kudus dan Ruhul Kudus. Kalau kita membahas Roh, maka itu adalah dzat
(nyawa) yang ada dalam setiap makhluk hidup semisal manusia dan
binatang. Dan setiap manusia yang shaleh bisa dipastikan mempunyai Roh
Kudus. Sedangkan Ruhul bisa diartikan sebutan bagi Malaikat yang bahan
dasarnya Cahaya.
Dalam Islam
(Al-Quran) Ruhul Kudus adalah Malaikat Jibril. Disebut Ruhul Kudus
karena Malaikat terbuat dari cahaya dan bersifat suci. Semua Malaikat
adalah Ruhul Kudus. Jika ada yang mempersepsikan Ruhul Qudus adalah
Jibril, karena Jibril lah yang membawa pesan-pesan Allah (Firman).
Seperti Firman Allah :
Katakanlah: “RUHUL Qudus (Jibril)
menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan
(hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. [QS 16:102].
Dari sini kita bisa memahami apa itu Ruhul Kudus yang selalu disematkan kepada Isa Putera Maryam. Allah berfirman dalam beberapa ayat Al-Quran sebagai berikut :
Dari sini kita bisa memahami apa itu Ruhul Kudus yang selalu disematkan kepada Isa Putera Maryam. Allah berfirman dalam beberapa ayat Al-Quran sebagai berikut :
[QS 2:87] ……… dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan RUHUL Qudus .………..
[QS 2:253]…………Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan RUHUL Qudus …………..
[QS 5:110]
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah
ni’mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan RUHUL Qudus. ……………
Terkadang untuk menguatkan argumen bahwa
Yesus adalah Tuhan mereka selalu mengkaitkan dengan Roh Kudus, bahwa
Yesus penuh dengan Roh Tuhan yaitu Roh Kudus. Padahal Roh Kudus bukan
monopoli Yesus saja.
- Dan Ia (Johannes Sang Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Injil-Lukas 1:15)
- Dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. (Injil -Lukas l:41)
- Dan Zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus. (Injil – Lukas 1: 67)
- Roh Kudus ada di atasnya (Simon). (Injil – Lukas 2: 25)
KESIMPULAN 1 :
Jika dicari
persamaan pemahaman tentang Roh Kudus yang disematkan kepada Isa (Yesus)
baik dari sudut pandang Islam atau Kristen maka akan tampak Jelas bahwa
itu adalah Malaikat Jibril (Gabriel). Dan Roh Kudus bukan bagian dari
Yesus melainkan Malaikat yang menguatkan Maryam akan lahirnya Isa
(Yesus). Tetapi jika kita membaca Bible maka dari berbagai ayat akan
tampak bahwa Yesus selalu dikait-kaitkan dengan Roh Kudus, bahwa Yesus
adalah Roh Kudus bagian dari Allah. Padahal di Bible banyak sekali
pengertian tentang Roh Kudus. Antara lain ayat-ayat dibawah ini :
- Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (1 Yoh 5:7)
- Yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, (Efesus 3:5)
- Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,(Kisah Para Rasul 13:9)
- memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. (2 Korintus 1:22)
- Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 14:26)
- “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. (Kisah Para Rasul 1:16)
- Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (Kisah Para rasul 4:8)
- Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia (Kisah Para Rasul 6:5)
- Sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, (Daniel 5:11)
- Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. (Markus 12:36)
- Dan Ia (Johannes Sang Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Injil-Lukas 1:15)
- Dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. (Injil -Lukas l:41)
- Dan Zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus. (Injil – Lukas 1: 67)
- Roh Kudus ada di atasnya (Simon). (Injil – Lukas 2: 25)
- Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya (Yesus).(Injil – Lukas 3: 22)
- Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 8:18-19)
- Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, (Kisah Para Rasul 10:45)
- Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.(Kisah Para Rasul 11:24)
KESIMPULAN 2 :
Jika Roh
Kudus merupakan Malaikat Jibril maka Roh Kudus sudah tidak ada lagi
setelah selesainya Kitab Allah yang terakhir Al-Quran. Karena Malaikat
Jibril Tugasnya menyampaikan wahyu Allah kepada para nabi_NYA. Itulah
mengapa sebelum Yesus lahir Malaikat Jibril (Roh Kudus) telah
menghampiri para nabi sebelumnya.
Jika Roh
Kudus dipahami sebagai Jiwa Suci, maka sampai akhir kiamat akan selalu
ada Roh Kudus, sampai orang-orang yang Shaleh dan beriman kepada Allah
mati semuanya dari bumi.
KESIMPULAN 3 :
Pemakaian
kata Ruhul Qudus di Al-Quran sebagai identitas Malaikat lebih tepat,
karena jika memakai kata Roh Kudus, maka akan menjadi bias. Karena
pengertian Roh adalah Jiwa. Dan Orang-orang yang benar-benar beriman
memiliki Jiwa Kudus (Roh Kudus). Dan Jiwa yang suci (Kudus) yang ada di
dalam Manusia Suci bukanlah Malaikat. Ibarat minuman kopi, air adalah
jiwa dan kopi adalah yang menyifati air (kudus) . Maka disebut air kopi :
[QS 3:164]
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka (menjadi roh kudus),
dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya
sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.
[QS 91:8-9] maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (menjadi roh kudus)