Apakah Musik Dilarang Dalam Islam?. (Nabi Dilarang Bersenang-senang)



Apakah Musik Dilarang dalam Islam?. Ada yang bilang IYA ada yang bilang TIDAK. semua memiliki dalilnya sendiri. Yang jelas dalam musik itu mengandung banyak unsur. Apa saja itu :

1. Melodi
2. Ritme/irama
3. Birama
4. Tangga nada
5. Harmoni
6. Tempo
7. Dinamika
8. Timbre

Dan masih banyak lainnya. saya tidak akan menjelaskan satu-satu, silahkan anda mencari sendiri pemahaman diatas di mbah Google. Yang jelas dalam musik itu secara sederhana ada bunyi dan ada benda yang membuat bunyi itu keluar.

Berkaitan dengan bunyi maka tidak akan asyik jika bumi ini senyap tidak ada suara. Itulah mengapa diciptakan telinga untuk mendengar. Bunyi membuat hidup lebih hidup. Bahkan kentut pun juga berbunyi (maaf).

Kita hidup tidak bisa lepas dari bunyi. Kita jalan keluar bunyi kaki, kita mengetik di keyboard juga timbul bunyi, burung tiap pagi mengeluarkan bunyi kicau,..pokoknya bunyi bagian dari hidup.

Lalu MUSIK?. apakah ISLAM melarang MUSIK?. Apakah Nabi Muhammad melarang musik?. 

Dalam beberapa hadits Nabi cuma membolehkan Rebana, itupun karena suatu alasan tertentu msialnya hadits berikut :

Dalam hadits  (Sahih Al Bukhari volume 2 Book of ‘Eidain Hadits 987), yang diberitakan oleh ‘Aisyah radhiallaahu anha, Aisyah berkata:

“Ada dua orang anak perempuan yang bermain rebana sambil bernyanyi. Ketika Abu Bakar radhiallaahu anhu melihatnya, beliau menyuruh mereka berhenti. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakar: “Biarkanlah mereka melakukannya, karena sesungguhnya ini adalah hari raya.”

Pada hadits yang lain (Sahih Al Tirmidhi Book of Manaaqib Hadith 3690):

Ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Aku telah bernadzar kepada Allah, jika anda (Rasulullah) kembali dalam keadaan selamat, aku berjanji akan memainkan rebana.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Jika engkau bernadzar maka lakukanlah, jika belum maka jangan engkau lakukan.”


Satu hal yang pasti, bagi ku, aku tidak akan bisa membayangkan jika seandainya melihat Rasul bermain gitar, atau bermain musik bahkan bernyanyi. Dalam pandanganku (KHUSUS RASUL) adalah manusia yang dalam istilahnya dalam agama lain bisa disebut Rabi, Brahmana, atau mungkin pendeta. Jadi Rasul itu ya memang sebagai manusia istimewa diatas yang tidak akan terlena oleh musik.  Kualitas ajaran Rasul tentu ingin umatnya juga seperti beliau. 

Apa berati kalau Rasul memang wajib tidak boleh bermain musik bahkan tidak boleh berbahagia (bersenang - senang) alias hidup layaknya brahmana lantas umatnya boleh?. wah kalau ini tentu masing-masing kelompok punya pandangannya sendiri, seperti yang sekarang ini ada dimana ada yang bilang boleh bermusik dan tidak.  Menurutku mengikuti sunah Rasul 100% itu bagus, tapi apa bisa?. Coba anda baca artikel berikut :

https://reviewofreligions.blogspot.com/2019/11/memahami-konsep-bidah.html?m=1


https://reviewofreligions.blogspot.com/2012/06/kontradiksi-agama-budha.html?m=1

Kalau bagi saya pribadi, maka Musik itu ibarat PISAU. tergantung siapa yang memegangnya. memang benar ada musik yang membuat mereka lalai untuk beribadah dan malah lebih terjerumus ke dalam maksiat (misalnya musik yang unsurnya dugem dimana sambil mabuk, musik pemujaan setan dan lainnya). Tapi Musik untuk refleksi atau untuk ketenangan itu juga bermanfaat untuk relaksasi dan kebugaran jiwa. Dan alunan musik yang paling bagus tentunya BUNYI alunan ayat-ayat suci Al-Quran. Itulah mengapa seandainya bisa, kalau Al-Quran lagi dibunyikan semua yang dibumi ini harus diam (seandainya kalau bisa)